Beranda Muba Murid SLB Negeri Sekayu Ciptakan Buku Iqro Berbahasa Isyarat

Murid SLB Negeri Sekayu Ciptakan Buku Iqro Berbahasa Isyarat

Rian Oksafati, siswa SLB Negeri Sekayu tengah merancang Iqro berbahasa isyarat

REHAT – Bagi umat muslim, membaca Al Quran menjadi salah satu rutinitas yang tidak bisa ditinggalkan. Dalam melafalkan ayat suci, biasanya umat muslim diajak mengenali terlebih dahulu 29 huruf Hijaiyah yang ada di dalam kitab Al Quran. Untuk itulah, sebelum melangkah lebih jauh biasanya umat muslim belajar melalui Iqro yang berisi huruf-huruf Hijaiyah beserta tajwidnya.

Bagi orang normal, mempelajari dan melafazkannya tidaklah terlalu sulit. Namun, beda halnya bagi mereka yang mengalami kekurangan fisik seperti penyandang tuna rungu. Untuk berkomunikasi biasa saja, mereka kesulitan. Apalagi disuruh mengenal huruf Hijaiyah. Sesuatu hal yang sangat sulit untuk diwujudkan.

Hanya saja, kondisi tersebut dalam waktu dekat bisa berubah. Baru-baru ini, salah seorang siswa SMA Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Sekayu tengah merancang buku Iqro berbahasa isyarat. Hebatnya lagi, Iqro tersebut diciptakan oleh orang yang juga memiliki kebutuhan khusus.

Siswa tersebut bernama Rian Oksafati. Rian, sapaan akrabnya, sejak kecil menderita autisme. Ia juga sulit untuk berkomunikasi. Khususnya mengungkapkan apa yang ada di dalam pikirannya. Biasanya, Rian mengkomunikasikannya melalui media komputer dengan cara menuliskannya.

Rian sendiri sudah mengenal komputer sejak kecil. Sejak dirinya menjalani pendidikan di SLB Negeri Sekayu. Ia merasa komputer menjadi teman hidupnya. Sebab, lewat komputer ia tidak hanya bisa berkomunikasi dengan teman atau orang di sekitarnya. Tapi juga, ia bisa mengenal dunia.

Berbagai aplikasi dikuasainya secara otodidak. Mulai dari aplikasi dasar seperti Microsoft Office Word hingga yang digunakan untuk desain grafis. Khusus untuk aplikasi Microsoft Office Word, Rian sudah sangat mahir menggunakannya.

Kepala SLB Negeri Sekayu, Suhaili mengungkapkan ide membuat buku Iqro berbahasa isyarat berawal dari kepedulian Rian terhadap rekan-rekannya penyandang tuna rungu yang kesulitan belajar Al Quran karena tidak memiliki panduan berbahasa isyarat. Sebelumnya, Rian sendiri sudah berhasil mempelajari berbagai ayat Al Quran dan menghafal sejumlah surat di dalamnya. Tetapi, untuk mengungkapkannya, Rian butuh perantara komputer. Ia pun mempelajari program Office Word untuk menuliskannya kedalam lembaran kerja.

“Sebut saja surat dan ayatnya. Jika hafal dia langsung bisa mengetikkannya. Baik melalui huruf Hijaiyah lengkap dengan terjemahannya dalam Bahasa Indonesia maupun Inggris,” kata Suhaili saat dibincangi, Kamis (12/9).

Suhaili sendiri mengaku tidak pernah membimbing Rian secara khusus untuk mengenal berbagai program komputer tersebut. Ia tadinya hanya mengajari Rian cara mengetik menggunakan program Word. Rupanya, Rian melakukan eksperimen sendiri dengan mengetes setiap fungsi dalam program Word.

“Saya cuma mengajarinya keahlian mengetik. Tapi dia bisa menguasai lebih dari itu. Kemudian lambat laun saya kenalkan juga dengan program desain grafis. Dan dia pun bisa menguasainya,” ungkapnya.

Untuk Iqro bahasa isyarat, Rian sedang merancang buku Iqro mulai dari jilid 1 sampai 6 lengkap dengan tajwidnya. Proyek tersebut rencananya akan diselesaikan Rian dengan waktu beberapa minggu saja.

“Saat saya tanya rian berapa lama Iqro ini mampu ia selesaikan mulai dari Iqro 1 hingga Iqro 6, Rian pun menjawab hanya membutuhkan waktu beberapa minggu  saja lengkap bersama tajwidnya. Rian juga mengatakan jika Iqro yang dibuatnya tersebut untuk teman -temannya yang tuna rungu,” bebernya.

Rian sendiri, diakui Suhaili, memang anak berprestasi. Berbagai perlombaan yang diikutinya ia selalu menorehkan prestasi. Seperti di ajang Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FL2SN)  Desain Grafis tingkat Provinsi Sumatera Selatan. Di ajang itu, Rian meraih Juara II.

“Kekurangannya tidak menghalangi ia untuk mengukir prestasi. Bahkan, masih sempat membantu kawan-kawannya yang tuna rungu untuk belajar huruf Hijaiyah melalui Iqro bahasa isyarat yang dirancangnya,” pungkasnya. (FIZ)