Beranda Sumsel Herman Deru: Karhutla di Sumsel Bukan Ulah Manusia

Herman Deru: Karhutla di Sumsel Bukan Ulah Manusia

REHAT – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letnan Jenderal Doni Monardo pernag menyebut 99 persen penyebab kebakaran hutan dan lahan (karhutla) adalah ulah manusia. Menurut Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, hal itu belum bisa dibuktikan secara ilmiah.

Karenanya itu, Herman Deru mengatakan, pihaknya telah memulai penelitian terhadap penyebab kebakaran hutan dan lahan di wilayahnya yang kemungkinan besar disebabkan bukan akibat ulah manusia.

“Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menerjunkan tim penelitian dan pengembangan khusus untuk mencari penyebab kebakaran hutan dan lahan yang bukan oleh ulah manusia,” ujar dia di Palembang, Kamis (15/8).

Dia menyebut, dari 99 persen kebakaran hutan dan lahan yang dikatakan kepala BNPB, tentunya masih ada sisanya. “Itu pun belum pasti benar 99 persen, bisa 90 persen atau dibawah itu karena belum ada penelitiannya. Sisanya ini (persentase) yang sedang kita teliti siapa (penyebab karhutla). Jangan-jangan di Sumsel ini penyebabnya yang sisa bukan akibat manusia itu,” kata dia.

Untuk itulah, pihaknya menginstruksikan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sumatera Selatan untuk melakukan penelitian terkait penyebab karhutla yang bukan ulah manusia. Bukan itu saja, pihaknya juga memberi waktu penelitian hingga akhir musim kemarau tahun ini.

“Jadi penelitian itu bisa dilakukan untuk pencegahan karhutla di tahun depan. Contohnya kejadian alam karena kilat, karena gesekan ranting, atau mungkin ada proses alam lain. Ini yang lagi kita teliti,” ucap Herman Deru.

Menurutnya, karhutla yang disebabkan oleh ulah manusia akan masuk akal apabila motif dari pembakaran adalah untuk membuka lahan atau untuk memproduktifkan lahan. “Akan tapi kebakaran yang terjadi di Pemulutan Barat, Kabupaten Ogan Ilir beberapa waktu lalu yang menghanguskan lahan hingga 139 hektare itu sudah terjadi setiap tahunnya,” kata dia.

Sementara itu, Komandan Satgas Karhutla Sumsel, Kolonel Arhanud Sonny Septiono, menjelaskan terkait penegakan hukum dalam kasus karhutla tidak bisa dilakukan parsial.

Menurut dia, meski penyelidikan awal dilakukan di Polres masing-masing daerah yang terbakar, penangannya dikomandoi langsung oleh Polda Sumsel. Perlu dukungan antarinstansi agar penyelidikan bisa berjalan lancar. “Karhutla ini 99 eprsen karena ulah manusia. Namun, di lapangan penyelidikannya harus dilakukan dengan teliti, tidak boleh kita langsung menghakimi,” pungkasnya.