REHAT.CO.ID – Mengaku sakit hati karena tidak naik kelas, dua pelajar SMPN 6 Talang Ubi yang terletak di Desa Simpang Tais Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) berinisial IG (14) dan HF (14) keduanya masih duduk di kelas 1 SMP tersebut nekat membobol sekolahnya sendiri dibantu pelaku Robiansyah (18) warga Desa Simpang Tais pada Minggu (22/7) lalu.
Akibat perbuatannya itu, kedua pelajar dan pelaku Robiansyah digelandang jajaran Reskrim Polsek Talang Ubi, pada Rabu (25/7) sekitar pukul 08.00 WIB.
Diungkapkan Kapolres Muara Enim, AKBP Afner Juwono melalui Kapolsek Talang Ubi Kompol Suhardiman disampaikan Kanit Reskrim Ipda Nasron Junaidi, bahwa kejadiannya diketahui pada hari Minggu (22/7) sekitar pukul 18.00 WIB ketika penjaga sekolah sedang patroli di sekolahan, melihat pintu ruangan kantor terbuka.
Karena merasa curiga lalu penjaga sekolah masuk ke dalam kantor dan melihat barang-barang aset sekolah. Ternyata 3 buah Infocus,1 buah UPS,1 buah tabung gas elpiji 3 kg sudah hilang. Setelah itu penjaga sekolah langsung menelpon kepala sekolah dan atas kejadian tersebut korban melaporkan ke Polsek Talang Ubi.
Berdasarkan laporan tersebut, Tim Elang Polsek Talang Ubi langsung melakukan penyelidikan terhadap pelaku dari hasil penyelidikan di ketahui identitas ketiga pelaku.
“Saat ditangkap, pelaku Robi sedang berada di rumahnya, dan langsung kita bawa ke Mapolsek bersama barang bukti untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sementara untuk kedua pelaku yang berstatus pelajar diamankan saat berada di SPBU,” ungkap Nasron, Rabu (25/7).
Adapun barang bukti yang berhasil diamankan, dijelaskan Nasron berupa 2 unit infocus, satu buah tabung gas elpiji ukuran 3 kg dan satu unit timbangan digital khusus untuk praktek laboratorium.
“Meski ada dua pelaku yang masih pelajar dan dibawah umur, tetap kami tahan dan semua pekaku kita jerat pasal 363 KUHP dengan ancaman kurungan 7 tahun penjara,” tandas Kanit Reskrim.
Sementara dari pengakuan HF, salahsatu pelaku yang masih pelajar cukup mengejutkan, karena pelaku yang saat ini masih belia telah dua kali membobol sekolahannya sendiri. Dan yang paling mengejutkan bahwa cara membobol pintu sekolah cukup cepat, karena hanya dengan menggunakan sebuah obeng, aksi pelaku terbilang cepat.
“Aku sudah dua kali pak, dan hasil curian kami seluruhnya berjumlah Rp 800 ribu, dan dipakai untuk tambahan uang jajan,” akunya dihadapan polisi. (rd)