Beranda Muba Atlet Disabilitas Berprestasi Butuh Bantuan Modal Usaha

Atlet Disabilitas Berprestasi Butuh Bantuan Modal Usaha

REHAT – Kekurangan fisik tidak menghalangi Eko Eltirta Mamansa, warga Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan untuk berprestasi. Di tanah kelahirannya, Eko dikenal sebagai atlet renang disabilitas berprestasi. Ia sering menjuarai beberapa perhelatan kejuaraan tingkat provinsi maupun nasional.
Diantaranya Juara 1 Cabor Renang Peringatan Hari Disabilitas tahun 2002 di Palembang. Juara 2 dan 3 Cabor Renang Peringatan Hari Disabilitas tahun 2003 di Palembang. Juara 3 Cabor Renang Porcanas tahun 2008 di Kalimantan Timur. Lalu, Juara 2 Kejurnas Cabor Renang tahun 2015 di Solo Jawa Tengah. Teranyar ia menyabet Juara 2 dan 3 Porda Jawa Barat tahun 2018 di Bogor.
Selain berprestasi sebagai atlet, enderita Tunadaksa ini juga memiliki keahlian di bidang elektronik. Keahlian itu didapatnya saat menjalani pembinaan di Panti Sosial Budi Perkasa Bina Daksa Palembang pada tahun 2002-2004. Hanya saja, keahliannya ini belum bisa dimanfaatkan secara maksimal. Karena dirinya keterbatasan modal usaha untuk membuka jasa servis elektronik.
“Sebenarnya saya ingin mengembangkan usaha jasa servis elektronik ini. Namun, disaat ekonomi sedang sulit seperti saat ini tentu untuk modal usaha sulit untuk diwujudkan” ungkap eko,saat dibincangi.
Dikatakannya, kelak jika dirinya berhasil memiliki usaha sendiri dan berkembang dirinya memiliki cita-cita untuk mengajak dan memberdayakan kawan -kawan difabel di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).
“Tentu saja berharap, adanya peran andil dari pemerintah untuk mewujudkan harapan dan cita-cita saya. Memberdayakan difabel yang ada di kabupaten Muba,” harapannya.
Menurut Eko, penderita disabilitas seperti dirinya bisa hidup mandiribasalkan diberikan kesempatan untuk membuka usaha maupun bekerja sesuai keahlian yang dimiliki. Ia mengaku iri dengan difabel di provinsi lain yang mendapat perhatian khusus dari pemerintah maupun perusahaan swasta yang berdomisili di daerahnya.
“Kalo didearah lain kawan-kawan difabel difasilitasi membentuk kelompok usaha bersama (Kube) dan alhamdulilah meski mereka memiliki keterbatasan namun bisa mandiri dengan keterampin yang dimiliki mampu menghasilkan pendapatan,” imbuhnya. (FIZ)