REHAT – Sampah bagi kebanyakan kalangan merupakan barang yang tidak berguna dan kurang memiliki nilai ekonomis. Tapi, rupanya sampah jadi salah satu komoditas ekspor yang menghasilkan devisa bagi negara. Salah satu daerah di Indonesia yang rutin mengekspor sampah ke luar negeri adalah Sumsel.
Sampah yang berasal Sumsel dalam tiga tahun terakhir rutin diekspor ke 8 negara di Asia. Seperti Malaysia, India, Korea Selatan, Pakistan, Thailand, Tiongkok, Filipina, dan Vietnam. Nilai ekspornya juga cukup besar. Data dari Dinas Perdagangan Sumsel, sepanjang Januari-Maret 2019 nilai ekspor sampah jenis sisa atau ampas makanan mencapai 4,24 juta US Dollar dengan 46.034 ton barang.
Kepala Dinas Perdagangan Sumsel, Yustianus mengatakan sisa atau ampas makanan yang diekspor berupa tepung, tepung kasar dan pelet, daging atau sisanya, ikan atau krustasea, moluska atau invertebrata air lainnya yang tidak layak dikonsumsi manusia. Kemudian, ampas tebu, dedak, residu dan sisa makanan lainnya. “Kebanyakan negara pengekspor memanfaatkannya untuk makanan ternak,” kata Yustiasnus.
Menurutnya, nilai ekspor produk sampah ini terus mengalami peningkatan setiap tahunnya dalam tiga tahun terakhir. Di 2016, total nilai ekspor mencapai 14,72 juta US Dollar dengan total pengiriman mencapai 161.446 ton. Meningkat di 2017 dengan total nilai mencapai 18,78 juta US Dollar dengan total pengiriman produk mencapai 197.551 ton. Dan di tahun lalu, Sumsel mengekspor sebanyak 198.440 ton dengan total nilai mencapai 22,20 juta US Dollar.
Meski rutin mengekspor sampah, namun komoditas non migas tersebut tidak bisa dijadikan andalan. Sebab, kontribusinya hanya mencapai 0,44 persen dari total nilai ekspor produk non migas. “Kita masih mengandalkan karet, bubuk kertas atau pulp serta batubara,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, Endang Tri Hayuningsih.
Endang menyebut dari sisi perdagangan ekspor, seluruh komoditas harus dimaksimalkan agar neraca perdagangan bisa terjaga. “Komoditas apapun asalkan memenuhi kriteria ekspor harus dimaksimalkan,” pungkasnya. (JAY)