REHAT – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Hj Feby Deru membuka secara resmi Lomba Balita Indonesia (LBI) tingkat Provinsi Sumsel tahun 2019, di Aula Bapelkes Provinsi Sumsel, Selasa (16/7).
Untuk diketahui, Peserta lomba balita Indonesia ini merupakan pemenang lomba balita tingkat kabupaten/kota dari setiap kelompok umur, yaitu kelompok umur 6-24 bulan dan kelompok 2-5 tahun yang kemudian dinilai dan dipilih untuk menjadi pemenang balita Indonesia tingkat Provinsi Sumsel tahun 2019.
Feby mengatakan, anak adalah aset keluarga, tumbuh kembang anak sangat ditentukan pola asuh orang tua sehingga dengan pengasuhan yang baik akan menjadikan anak memiliki fisik, emosional dan perilaku yang sehat.
“Dengan anak yang berkualitas maka warisan masa depan dan pembangunan bangsa akan berhasil. Masa lima tahun pertama kehidupan merupakan masa yang sangat peka terhadap lingkungan dan masa ini berlangsung sangat pendek serta tidak dapat diulang lagi maka balita disebut masa keemasan atau jendela kesempatan dan masa kritis,” ungkapnya
Dengan diadakannya Lomba ini, Feby berharap para orangtua terutama Ibu dapat memberikan pemenuhan kesehatan usia pada anak usia dini, seperti melakukan imunisasi, pemberian ASI Ekslusif dan melakukan kunjungan rutin di posyandu.
“Di posyandu ibu dapat belajar bersama seperti menu gizi, timbang dan ukur tinggi badan anak, sehingga tanda-tanda stunting akan cepat dikenal dan cepat diatasi,” tuturnya
“Kami sangat mengapresiasi diselenggarakannya Lomba Balita Indonesia Tingkat baik atas Provinsi Sumatera Selatan dalam rangka pemantauan tumbuh kembang balita, kami berharap agar kiranya perlombaan ini akan memacu kita semua terutama masyarakat / keluarga agar dapat terus memantau kesehatan, tumbuh kembang anak sejak dari kehamilan, persalianan, bayi hingga masa balita,” tambahnya
Lebih jauh Feby menuturkan, saat ini banyak keluarga yang belum memahami peran, tugas dan kewajiban sebagai orang tua untuk memenuhi hak anak-anaknya. Apalagi di era globalisasi, dimana informasi secara bebas melanda seluruh lapisan masyarakat.
“Globalisasi tidak dapat terbendung dan akan berpengaruh terhadap kehidupan setiap individu serta berdampak terhadap kehidupan dan perkembangan kepribadian anak, maupun hubungan antar anggota keluarga,” pungkasnya. (RIL)