REHAT – Kepala Dinas PUPR Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) Herman Mayori menjelaskan penerapan pembangunan jalan aspal dari bahan campuran karet di Muba sudah mulai diterapkan. Menurutnya, penggunaan aspal karet ini sangat berefek terhadap beberapa persoalan yang terjadi. Salah satunya anjloknya harga karet.
“Ada dua dampak dari kebijakan penggunaan aspal karet ini. Pertama yakni meningkatkan pendapatan daerah. Kedua meningkatkan harga karet petani sehingga memberikan kesejahteraan bagi masyarakat,” kata Herman Mayori, Rabu (28/11).
Dikatakannya, dari hasil penelitian, aspal karet lebih baik dari faktor ketahanan dan metodenya. Untuk itulah tahun ini Muba sudah menerapkan pengunaan campuran karet ini sebagai campuran aspal.
“Ada tiga teknik yang dapat digunakan bagi pembangunan jalan aspal dengan berbahan campuran karet. Mulai dari teknologi aspal karet berbasis latek, teknologi berbasis serbuk karet (SKAT) dan teknologi berbasis masterbatch atau komponen padat,” terangnya.
Lanjutnya, saat ini pihaknya menggunakan teknologi SKAT. Selain untuk menyesuaikan tekstur tanah di Muba, penggunaan SKAT juga untuk menyesuaikan pengerasan aspal terhadap temperatur dan deformasi, lebih lentur dan fleksibel, kedap air, lebih tahan lama dan ini dapat mengurangi kebisingan jalan raya.
Disinggung terkait Desember 2018 ini, Kementerian PUPR bakal memborong sebanyak 150 ribu ton karet petani dengan harga sebesar Rp 10.500 per kilonya, Herman mengaku bakal berkoordinasi dengan pusat.
“Untuk masalah harga karet ini,saya belum bisa menjawab karena belum ada regulasinya. Kami akan langsung berkordinasi terlebih dahulu ke pusat terkait harga pembelian karet ini” tukasnya. (FIZ)