REHAT – Banjir yang menimpa sejumlah kawasan kota Palembang menjadi berkah tersendiri bagi warga. Banyak warga yang tinggal di sekitar kawasan irigasi dan kolam retensi di Palembang memanfaatkan momen meluapnya air untuk mendapatkan ikan.
Mereka menggunakan peralatan tangkap ikan tradisional yakni alat tangkul ikan. Dimana jaring dilebarkan menggunakan bambu untuk menjaring ikan yang terseret arus luapan air. Bahkan, aktifitas warga tersebut rutin dijalankan setiap hujan turun.
Seperti yang dilakoni Hermansyah (37), warga Jalan Tanjung Bubuk Kelurahan Bukit Baru Kecamatan Ilir Barat I Palembang. Ia sudah memasang tangkul ikan sejak hujan deras yang melanda kota Palembang, Senin malam (12/11) sekitar pukul 22.00 WIB. Dari hasilnya menjaring ikan, ia setidaknya mengumpulkan 4-5 baskom ikan berbagai jenis.
“Macam-macam dapatnya. Tapi kebanyakan ikan sepat mato merah. Dari semalam nangkul mungkin sudah 4-5 baskom ikan,” ujar Hermansyah saat dibincangi saat sedang menjaring ikan di jalur irigasi Macan Lindungan, kemarin (13/11).
Dijelaskan, ikan yang didapat dibagi bersama warga lainnya yang ikut membantunya menjaring ikan. “Tidak dijual. Untuk makan sendiri saja. Kami tidak mencari uang. Sekedar iseng saja,” kata Herman.
Menurutnya, ia bersama warga lainnya rutin menjaring ikan setiap hujan turun. Sebab, disaat hujan deras, air irigasi meluap. Sehingga banyak ikan dari Sungai Musi berenang menuju jalur irigasi yang ada di dekat pemukiman. “Hasilnya lumayan. Kadang kalau beruntung bisa dapat ikan-ikan besar. Seperti beberapa waktu yang lalu, kami mendapat ikan lele cukup banyak. Sepertinya itu dari kolam ikan punya warga. Tapi, tidak ada yang komplain jadi hasil tangkapan kami bagi-bagi,” terangnya.
Namun, pekerjaannya itu bukan tanpa resiko. Pasalnya, hewan yang terjaring tidak hanya ikan saja. Tapi juga hewan liar seperti ular, biawak serta reptil lainnya. “Kalau sudah terjaring ular itu sulit lepasnya. Kami bunuh dulu biasanya. Karena sering ular berbisa,” bebernya.
Hal serupa dilakukan warga yang tinggal di sekitar kawasan kolam retensi RS Siti Khodijah. Salah seorang warga, Surya menjelaskan ikan yang didapatya dari kolam retensi cukup banyak. Jenisnya juga beragam. Seperti ikan sepat, Nila dan berbagai jenis ikan lainnya.
“Kami dari semalam sekitar pukul 03.00 WIB. Sudah dapat 2 ember cat. Lumayanlah untuk dibagi-bagikan,” ungkapnya.
Surya membeberkan ikan yang didapat tidak bisa langsung dikonsumsi. Sebab, berbau lumpur. Sehingga, harus direndam terlebih dahulu di air bersih selama 3 hari. “Dikasih makan lagi yang bersih. Sampai sekitar 3 hari baru bisa dikonsumsi,” pungkasnya. (JAY)