REHAT – Peringatan Hari Pahlawan ke-73 di Palembang, Sabtu (10/11) diperingati dengan menggelar upacara gabungan personel TNI, Polri, pegawai Pemerintah Kota Palembang serta siswa sekolah. Upacara yang digelar di Plaza Benteng Kuto Besak (BKB) Kota Palembang berlangsung khidmat.
Bertindak selaku Inspektur Upacara (Irup) Kapolresta Palembang Kombes Pol Wahyu Bintono Haribawono, dengan petugas upacara lainnya selaku Komandan Upacara Pasiter Kodim 0418/Palembang Kapten Czi Sarbanu, Perwira Upacara Kapten inf Ahmad Apriandi, Pembaca UUD 1945 Ketua DPRD Kota Palembang H. Uwan Dharmawan, S.H. dan pembaca pesan-pesan Pahlawan oleh Komandan Kodim 0418/Palembang Letkol Inf Honi Havana, M. MDS.
Dalam amanat Menteri Sosial RI, yang dibacakan oleh Irup Kapolresta Palembang Kombes Pol Wahyu BH. Disampaikan bahwa tema hari Pahlawan tahun 2018 ini adalah “Semangat Pahlawan di Dadaku” yang mengandung makna sesuai fitrahnya dalam diri setiap insan tertanam nilai-nilai kepahlawanan.
“Setiap warga negara lndonesia tanpa kecuali dapat berinisiatif mengabdikan hal yang bermanfaat untuk kemashlahatan diri, lingkungan sekitar, bagi bangsa dan negara,” katanya.
Lebih lanjut disampaikan, bahwa pada hakekatnya setiap perjuangan pasti ada hasilnya namun tidak ada kata akhir/berhenti untuk berjuang. Setiap etape perjuangan berlanjut pada etape perjuangan berikutnya sesuai tuntutan lingkungan strategis.
“Oleh karenanya peringatan hari Pahlawan harus melahirkan ide dan gagasan. Serta dapat mentransformasikan semangat pahlawan menjadi keuletan dalam melaksanakan pembangunan”, jelasnya.
Sementara itu, pesan-pesan para Pahlawan yang dibacakan oleh Dandim 0418/Palembang Letkol Inf Honi Havana, M. MDS. diantaranya pesan dari Panglima Besar Jenderal Sudirman yang berbunyi “Tempat saya yang terbaik adalah ditengah-tengah Prajurit” dimana pesan ini bermakna sangat dalam bahwa prajurit TNI akan tetap solid karena bertugas selalu mengedepankan kebersamaan dan persatuan juga mengutamakan loyalitas antar prajurit TNI.
Selain itu pesan Pahlawan Nasional Prof. Dr.R.Soeharso yang mengatakan “Right or wrong is my country”, lebih-lebih kalau kita tahu negara kita dalam keadaan bobrok, maka justru saat itu pula kita wajib memperbaikinya. (Ril)