REHAT.CO.ID – Lima tahun sudah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) menjadi Daerah Otonomi Baru (DOB), tetapi anehnya, anehnya sejumlah aset belum juga diserahkan kabupaten Muara Enim yang merupakan induk dari kabupaten berjuluk Bumi Serepat Serasan.
Salahsatunya Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Lematang Enim. Tentunya hal ini menimbulkan tanda tanya sebagian besar warga PALI.
Karena, PDAM Lematang Enim yang merupakan Perumda Pemkab Muara Enim selalu menimbulkan keluhan warga hampir setiap hari.
Dede (26) warga kecamatan Talang Ubi kabupaten PALI mengaku sangat mengeluhkan kondisi PDAM Lematang Enim yang saat ini hanya hidup hanya sekali dalam waktu tiga hari.
“Sudah bayarannya paling mahal, hidup airnya juga jarang. Dalam waktu tiga hari, hanya satu kali hidupnya. Tentu kami berharap pengelolaan PDAM diserahkan sepenuhnya ke Pemkab PALI, agar pelayanan menjadi lebih maksimal, tidak seperti sekarang,” ungkap ibu dua orang anak itu.
Sementara itu, Puryadi Direktur Perumda Tirta PALI Anugerah yang nantinya akan mengelola PDAM di Kabupaten PALI mengaku bahwa pihaknya saat ini masih menunggu pembentukan tim dari PDAM Lematang Enim untuk bersama pihaknya melakukan peninjauan fisik.
“Cek fisik ini yaitu meninjau aset-aset PDAM Lematang Enim yang nantinya akan diserahkan kepada Pemkab PALI seperti pipanisasi, booster, intake dan lainnya. Cek fisik nantinya tidak hanya dilakukan oleh masing-masing PDAM, tetapi juga akan melibatkan Pemkab PALI dan Pemkab Muara Enim. Sementara untuk di PALI sendiri pembentukan sudah siap. Makanya kita saat ini masih menunggu kabar dari PDAM Lematang Enim,” ungkap Puryadi.
Setelah melalui tahapan cek fisik, barulah akan ada kesepakatan untuk penyerahan aset.
“Setelah cek fisik selesai, kemudian klop antara Pemkab PALI dan Pemkab Muara Enim, barulah dilangsung berita acara serah terima aset dari Pemkab Muara Enim ke Pemkab PALI,” ungkapnya.
Soal target, Puryadi ingin secepatnya aset tersebut diserahkan ke Pemkab PALI. Tetapi tetap, ada proses yang harus dilalui.
“Kalau pun hari ini Pemkab Muara Enim mau menyerahkannya, kami siap menerimanya. Kita juga telah sering bertanya kepada PDAM Lematang Enim terkait hal ini. Sebelumnya juga tepatnya bulan September lalu, Bupati PALI juga telah berkoordinasi dengan Bupati Muara Enim saat itu. Kita berharap secepatnya aset PDAM Lematang Enim segera diserahkan ke Pemkab PALI,” tutupnya.
Untuk diketahui, Perumda Tirta PALI Anugerah didirikan berdasarkan Perda no. 6 tanggal 13 Oktober 2017 silam.
Sebelumnya, Asgianto, ST anggota DPRD Provinsi Sumsel mengatakan bahwa mahalnya iuran PDAM di Pendopo disebabkan kos yang besar karena masih nginduk dengan Muara Enim. Akan tetapi, jika pengelolaan sudah diserahkan ke Perusahaan Daerah PALI sendiri, pasti harganya jauh lebih murah.
“Untuk penyerahan asset, dirinya akan berkoordinasi dengan Pemkab Muara Enim agar segera melepaskan aset PDAM Cabang Pendopo. Saya yakin Bupati Muara Enim saat ini, Ahmad Yani akan bijak dan segera menyerahkan aset PDAM ke PALI. Namun Kabupaten PALI sudah siap atau belum menerima pengelolaan aset dari Pemkab Muara Enim tersebut,” terangnya.(rd)