Palembang – Kemajuan sektor pariwisata, promosi pariwisata, budaya, dan adat istiadat serta kearifan lokal provinsi Sumatera Selatan benar-benar mendapatkan perhatian dari Ketua TP PKK Sumsel Febrita Lustia Herman Deru. Wanita kelahiran Palembang 53 tahun lalu itu, berkeinginan kuat agar sektor pariwisata dan promosi pariwisata Sumsel meningkat dan dikenal luas hingga tingkat Nasional.
Salah satu langkah yang dilakukan wanita dengan sapaan akrab Feby Deru, adalah dengan mengenalkan kain songket motif benang emas jantung di hadapan Ketua dan anggota Putri Bumi Sriwijaya (PBS) yang diperagakan para model.
“Tadi kita adakan pagelaran busana oleh para model memakai kain songket motif benang emas jantung dari koleksi pribadi saya. Saya memilih kain songket ini karena motif benang emas jantung sudah tergolong langka dan sulit dijumpai”, katanya saat menerima kunjungan silaturahmi PBS di Griya Agung, Minggu (15/02) siang.
Kain songket motif benang emas jantung kini pun tidak begitu dikenal oleh masyarakat, disebabkan kain songket yang ada di pasaran jarang memakai motif tersebut.
“Kain songket benang emas motif jantung dalam proses pengerjaannya menggunakan benang emas, dan motifnya berupa jantung. Saat ini sulit dijumpai kain songket menggunakan benang emas, kalau pun ada seperti yang diperagakan tadi, itu sudah reproduksi ulang”, jelas Feby.
Melalui pagelaran busana kain songket motif benang emas jantung, wanita yang dianugerahi 4 putri dan 3 orang cucu itu berharap PBS dapat membantu dan bersinergi bersama pemprov Sumsel, PKK Sumsel, dan Dekranasda Sumsel dalam mempromosikan pariwisata Sumsel baik lewat festival budaya, kuliner, pakaian tradisional maupun adat istiadat.
“Kita ingin PBS mendukung dan mendorong kemajuan Sumsel di kancah Nasional. Terlebih anggota PBS ini kan adalah orang Sumsel yang rata-rata sukses di perantauan (Jakarta). Jadi ini kesempatan bagi kita mumpung mereka sedang bersilaturahmi di sini”, imbuh mantan Ketua TP PKK Oku Timur dua periode.
Dilanjutkan Feby Deru potensi pariwisata dan budaya juga adat istiadat di Sumsel banyak dan beragam. Sumsel yang terdiri dari 17 kabupaten/kota masing-masing memiliki produk unggulan dan khas, seperti kota Prabumulih dengan kain batik motif nanas, kabupaten Oku Selatan dengan kain batik motif dayo. “Selain produk unggulan berupa kain, PKK Sumsel bekerjasama dengan Balitbangnovda (Balai Penelitian dan Pengembangan Inovasi Daerah) Sumsel tengah berupaya menciptakan produk masakan pindang dalam kemasan, seperti kemasan ikan sarden kalengan”, imbuhnya.
Kunjungan silaturahmi PBS ke provinsi Sumsel guna bersilaturahmi dan bertukar pengalaman bersama Ketua TP PKK Sumsel Feby Deru yang juga Ketua Dekranasda Sumsel pun mendapat sambutan luar biasa dan apresiasi dari orang nomor satu di Sumsel yang menyempatkan diri untuk hadir dan bergabung di tengah acara yang didominasi para wanita.
“Bangga banyak wong Sumsel yang berhasil dan sukses di perantauan. Akan lebih baik lagi kalau wong Sumsel di perantauan yang tergabung dalam beberapa organisasi lainnya dapat lebih solid”, kata Herman Deru.
Tak lupa pria yang gemar minum kopi itu, menyarankan agar dibentuk holding (wadah organisasi besar) yang menaungi organisasi-organisasi seperti PBS, PWP (Persatuan Wanita Palembang) dan lainnya sehingga pada saat reuni atau temu kangen akbar, seluruh organisasi dapat berjumpa dan berkumpul.
“Saya minta juga kepada para Ibu yang tergabung dalam PBS agar jangan pernah miskin ide untuk memajukan Sumsel. Serta jangan malu untuk menggunakan bahasa daerah (lokal) jika bertemu sesama saudara di perantauan, tujuannya tak lain selain bisa lebih mengakrabkan juga agar bahasa lokal tidak punah”, pungkas HD.
Sedangkan Ketua PBS Prini Harun Sohar dalam sambutannya pada silaturahmi tersebut mengungkapkan PBS dibentuk dengan tujuan untuk melestarikan budaya dan adat istiadat Sumsel dan Sumbagsel agar terus terjaga bagi generasi yang akan datang. “Para anggota PBS ini berasal dari 5 provinsi yaitu Sumsel, Jambi, Lampung, Bengkulu, dan Babel. Kita beberapa tahun lalu pernah mengadakan pagelaran seni menampilkan budaya dan adat istiadat dari Sumsel dan Sumbagsel di Jakarta, dan sukses. Untuk itu, kami ingin di waktu mendatang bisa bekerja sama dengan PKK Sumsel dan Dekranasda Sumsel menggelar hajatan atau pagelaran serupa”, tuturnya.
Sementara di tempat yang sama, Ketua Dewan Pertimbangan PBS Dewi Motik Pramono, tokoh Sumsel yang sukses di ibukota menyampaikan saat ini banyak wanita Sumsel atau lebih dikenal dengan sebutan wanita Sriwijaya yang cekatan dan terampil hingga mampu menduduki posisi penting dalam organisasi. “Ini merupakan hal baik sehingga kita bisa menjalin kerjasama di antara 5 provinsi yang tergabung dalam PBS. Kami berkeinginan membantu para wanita Sriwijaya mendampingi suami dalam menjalankan tugas”, katanya.
Dewi Motik Pramono menegaskan PBS siap bekerja sama dan mendukung Ketua TP PKK Sumsel yang juga Ketua Dekranasda Sumsel dengan berbagai program yang akan dijalankan bagi kemajuan Sumsel.