REHAT – Gubernur Sumsel, H Herman Deru mengeluarkan Surat Edaran No 360/040/BPBD-SS/2020 tentang antisipasi kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir dan longsor. Surat itu dikeluarkan menyusul banyaknya kejadian bencana alam banjir dan longsor di sejumlah wilayah sejak beberapa pekan terakhir.
Dalam surat tersebut, Gubernur meminta Bupati/Walikota untuk mengambil langkah jangka pendek, menengah dan panjang dalam penanggulangan bencana longsor dan banjir. Pada saat terjadinya bencana, pemerintah daerah dapat melakukan upaya seperti menetapkan status kedaruratan bencana sesuai dengan skala bencana yang diatur dalam perundang-undangan. Lalu, memberikan pelayanan kebutuhan dasar warga yang terdampak korban bencana.
Melakukan koordinasi dengan instansi vertikal, swasta serta masyarakat dalam hal penanggulangan bencana. Kemudian, memetakan dan mensosialisasikan kepada masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana. Mewaspadai daerah dataran tinggi yang ada retakan tanahnya dan secepatnya melakukan upaya mitigasi struktural untuk menghindari tanah longsor.
Mengalokasikan dana penanggulangan bencana di APBD daerahnya. Menyiagakan personel, alat berat, logistik, peralatan evakuasi dan juga peralatan lainnya untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan ataupun korban yang ditimbulkan dari bencana. Membentuk posko siaga dan melaporkan setiap perkembangan penanggulangan ke Gubernur Sumsel.
Gubernur Sumsel, H Herman Deru mengatakan pihaknya saat ini masih menunggu laporan tim BPBD Sumsel di lapangan terkait perkembangan bencana banjir yang melanda kawasan Kabupaten Lahat, Empat Lawang dan Kota Pagaralam. Nantinya melalui laporan tersebut, pihaknya bisa melakukan klasifikasi bencana. “Jika memang mengancam jiwa, bisa diungsikan orangnya. Kalau menyerang harta benda, petugas bisa membantu pengungsian harta bendanya,” kata Deru saat dibincangi awak media.
Deru menjelaskan melalui surat edaran yang sudah dibuat, pihaknya menginstruksikan kepada Pemerintah kabupaten kota yang rawan bencana untuk mengambil tindakan. Mulai dari menyiapkan peralatan dan juga mengalokasikan anggaran lewat pos Biaya Tidak Terduga. “Sudah ada edaran dari Mendagri juga untuk menggunakan anggaran yang ada menanggulangi bencana yang terjadi,” katanya.
Ia mengatakan Pemprov Sumsel juga siap menggelontorkan dana untuk membantu Pemda yang kesulitan anggaran. Walaupun hingga saat ini, masih belum ada Pemda yang mengajukan bantuan. “Untuk (dana) bencana, masih belum. Tapi kami siap jika diminta bantuan,” ungkapnya.
Bencana banjir yang menjadi langganan setiap tahun tentunya menjadi atensi khusus dirinya. Ia menjelaskan pihaknya akan melakukan penelusuran penyebab terjadinya bencana tersebut. “Kalau disebabkan aliran sungai yang belum lancar, kita akan lakukan normalisasi. Kalau akibat hutan yang gundul, akan kita lakukan antisipasi lainnya,” terangnya.
Deru mengharapkan seluruh elemen masyarakat Sumsel bisa bahu membahu membantu warga yang saat ini sedang tertimpa bencana. “Harapannya respon cepat tidak hanya dari pemerintah saja. Tapi juga seluruh elemen masyarakat dapat membantu saudara kita yang tertimpa bencana,” pungkasnya. (JAY)