REHAT – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan, mencatat luas area terbakar di wilayahnya akibat bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) hingga kini mencapai 106.307 hektare. Total luasan itu tersebar di 11 daerah di wilayah Sumatera Selatan.
Dari sebelas daerah yang dilanda bencana karhutla tersebut, paling parah terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dengan luas lahan yang terbakar mencapai 40.165 hektare. Sementara di urutan kedua untuk luasan lahan terbakar berada di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).
“Kalau melihat data dan sesuai persentase, 37,78 persen terjadi Kabupaten OKI dan di Kabupaten Muba sebesar 28,48 persen dari luasan lahan 106.307 hektare,” ujar Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan BPBD Provinsi Sumatera Selatan, Ansori di Palembang, Selasa (8/10).
Pihaknya merincikan, untuk luasan lahan terbakar lainnya di Sumatera Selatan, yakni Kabupaten Banyuasin seluas 18.094 hektare, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) 6.276, Kabupaten Ogan Ilir (OI) 5.418 hektare, Kabupaten Muara Enim 2.019 hektare, Kabupaten Musi Rawas (Mura) 2.047 hektare, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) 1.561 hektare, Kota Palembang 264 hektare, dan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur 152 hektare.
“Ya, data terakhir luas kebakaran hutan dan lahan yang berhasil dikalkulasikan oleh tim gabungan pemadaman darat itu berdasarakan Satelit Sentinel, Landsat 8 OLI TIRS dan MODIS per 7 Oktober 2019,” tambah dia.
Ia pun menambahkan, sejauh ini berbagai upaya untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan sudah dilakukan. Di antaranya, kata dia, tercatat sejak 28 September hingga 3 Oktober 2019, upaya Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) telah dilakukan sebanyak 18 kali penerbangan dengan total garam yang disemai sekitar 14,4 ton.
“Bukan itu saja, upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan pun dilakukan water bombing yang telah dilakukan sebanyak 521 kali,” ungkap dia.
Berdasarkan Lembaga Antariksa dan Penerbangan (Lapan), Selasa (8/10) pukul 11.00 WIB, jumlah hotspot (titik panas) yang tercatat di Sumatera Selatan ada 86 titik yang tersebar di sejumlah wilayah di Sumatera Selatan.
“Kami harap hujan segera turun dan mampu membasahi lahan sehingga kondisi lahan tetap lembab dan terhindar dari kebakaran hutan dan lahan,” pungkasnya.