REHAT – Usai berkegiatan di kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) perwakilan provinsi Sumsel, kemudian di hotel Novotel, selanjutnya Gubernur Sumsel Herman Deru meneruskan agenda kerjanya dengan menghadiri seminar kuliner di hotel Swarna Dwipa, Selasa (03/9) siang, yang diselenggarakan Palembang Tech Conference bersama Ika Unsri.
Dalam seminar kuliner bertajuk Bisnis Cerdas Milenials di Era Digital “How to be Successful Culinary Entrepreneur” yang diikuti oleh para penggiat dan pelaku usaha dari kalangan milenial serta para mahasiswa dari berbagai universitas di kota Palembang itu, Gubernur Sumsel Herman Deru menyampaikan sejumlah hal Yang harus dilakukan untuk menekuni bidang tersebut.
“Yang diperlukan bagi pelaku usaha/bisnis adalah kegigihan. Ini penting. Kemudian jangan mudah berpuas hati atas apa yang telah diperoleh, namun tetap selalu bersyukur, dan serta memiliki kemauan dan minat,” kata Herman Deru.
Selain itu, terkait masalah permodalan usaha para pelaku usaha/bisnis tak perlu kuatir lagi, sebab pemerintah membantu peralatan usaha dengan anggaran sebesar Rp11 Miliar, masing-masing pelaku usaha mendapat bantuan Rp5 juta rupiah melalui program e-warung dari kementrrian sosial, bahkan pihaknya telah menghimbau kepada BUMN/sponsor untuk dapat memberikan bantuan berupa pinjaman.
Di zaman teknologi canggih dan dunia digital sekarang ini, para pelaku usaha harus mengurangi aksesoris dan hal – hal yang tidak begitu diperlukan dan harus lebih fokus pada tujuan.
“Dunia usaha dan bisnis kini bermetamorfosis dari konvensional menuju digital. Pada 10 tahun lalu, 7 atau 5 tahun lalu pernahkah kita terpikir abang becak memegang hape? Bahkan kini abang gojek pun melakukan transaksi lewat hape. Kompetisi saat ini semakin berat. Kita harus pandai mengikuti kemajuan zaman, kalau tidak maka akan tergilas kemajuan,” ungkapnya.
Menurutnya, saat ini peran kaum milenial diperlukan untuk memberikan motivasi sekaligus acuan yang positif guna berbagi pengalaman.
Dalam dunia kuliner sendiri, Sumsel kaya akan khasanah kuliner mulai dari pempek dan turunannya hingga beragam masakan pindang dari berbagai daerah di Sumsel. Dengan kekayaan kuliner tersebut, HD mengatakan segmen pasar tetap harus ditentukan dan dibidik secara matang, diantaranya dapat dilakukan melalui media sosial.
Taka Liwungan dari Ika Unsri selaku ketua Pelaksana dalam laporannya mengatakan ada sejumlah alasan di balik terselenggaranya seminar kuliner tersebut. “Palembang adalah kota kuliner, sama halnya dengan kota Bandung, Jogja, atau Medan. Kemudian ada tren landscape yang berubah terhadap kuliner dengan adanya generasi milineal dan media sosial. Tidak hanya itu, kami juga ingin membantu pemprov Sumsel dan pemkot Palembang melahirkan pelaku-pelaku usaha baru”,jelasnya.
Seminar kuliner tersebut juga menghadirkan sejumlah pembicara dari dunia usaha seperti Ayu Zulia Shafira, Founder of What’s Up Cafe dengan 20 cabang restoran, Yen Liu, Founder & CEO Calais Bubble & Tea dengan 40 cabang restoran, dan Teuku Parvinanda, Head of Regional Corporates Affairs Gojek/ Go Food Sumatera.