REHAT – Sebanyak 550 pedagang lama Pasar Cinde dipastikan bisa segera menampati kios yang berada di semi basement Aldiron Plaza Cinde (APC) di Kota Palembang pada akhir Desember 2019. Hal ini disampaikan Kepala Cabang PT Magna Beatum, Raimar.
“Ada 550 pedagang Cinde lama yang akan menempati APC pada akhir tahun ini. Jumlah itu terdiri dari 498 pedagang lama dan sisanya dari Pedagang Kaki Lima (PKL) di sekitar Pasar Cinde,” ujar Raimar di Palembang, Rabu (21/8).
Menurut Raimar, sebelum menempati kios-kios di pasar tradisional di tengah Kota Palembang yang disulap menjadi pasar modern yang megah, ratusan pedagang lama tersebut akan melewati beberapa tahap terlebih dahulu. Dia menyebut, ada dua tahap yang akan dilakukan.
Ia menjelaskan, untuk tahap pertama yakni akan dilakukan pengundian kios bagi pedagang lama. Ini dilakukan agar tidak terjadi perebutan tempat lapak. Meski diundi, penempatan kios tersebut tentunya akan dibagi per zona sesuai dagangan para pedagang.
“Jadi, penempatan kios untuk pedagang lama bakal kita undi. Dalam pengundian itu, kita akan bekerja sama dengan Disdag Sumsel, Disdag Palembang dan Persatuan Pedagang Pasar Cinde Palembang,” kata dia.
Selanjutnya, kata Raimar, pedagang lama yang akan berjualan di pasar modern itu juga akan diberikan pelatihan untuk cara berjualan di tempat baru. Di antaranya, para pedagang akan diajarkan cara menjaga kebersihan, tata tertib bangunan, dan lainnya.
“Pastinya training untuk para pedagang lama akan dilakukan setelah pengundian dan kemungkinan dilakukan pada awal Desember mendatang,” ucap dia.
Ia juga menambahkan, untuk pedagang yang sudah masuk berjualan, pengerjaan dibagian atas alias toping of masih tetap berlangsung karena pihaknya mengerjar target untuk finishing pembangunan pada 2020 mendatang.
“Saat para pedagang berjualan nantinya, kita pastikan tidak akan menggangu pengerjaan. Karena kita pastikan pada 2020 sudah dilakukan serah terima dan grand opening pada Februari 2021 mendatang,” jelasnya.
Soal progres pembangunan APC, lanjut dia, sempat ada kendala seperti keterlambatan pada penempatan alat untuk memasang tiang pancang di lokasi pembangunan. Mengingat di sana ada tumpukan tanah hitam yang membuat amblas.
“Tapi itu sudah teratasi. Tanah hitam itu kami gali dan kami timbun kembali dengan tanah merah. Sementara untuk total tiang yang dibutuhkan tercatat 2.200 tiang, saat ini yang telah terpasang mencapai 75 persen atau sekitar 1.600 tiang pancang,” pungkasnya.