REHAT – Gubernur Sumsel H.Herman Deru melantik Ketua dan Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sumsel periode 2016-2021, Sabtu (4/5) malam di Griya Agung.
Kepada pengurus baru ini Herman Deru menekankan kerukunan umat harus menjadi prioritas utama. Setelah itu barulah soal kesejahteraan. Kerukunan itu menurutnya harus dijaga dulu dalam internal masing-masing agama barulah kemudian keluar.
“PR nya (pengurus baru) adalah kerukunan, kerukunan, kerukunan. Memang kuncinya ada dua kerukunan dan kesejahteraan tapi menurut saya kerukunan adalah hal yang paling utama dan penting,” tegasnya diwawancarai usai pelantikan.
Dikatakannya Provinsi Sumsel sebenarnya tidak ada bakat konflik, namun demikian tetap harus waspada menjaga kerukunan itu dengan garda terdepan yakni FKUB. Forum ini dinilainya bisa menjadi alat pendeteksi kondisi keumatan yang ada.
Mengenai kepengurusan baru ini, Iapun yakin merupakan orang-orang pilihan dan handal menyikapi semua kondisi di Sumsel. Ia juga tak lupa mengucapkan terimakasih kepada semua pengurus karena masih peduli dan mau diberi jabatan ini.
” FKUB adalah jabatan pengabdian karena mereka tidak pernah tanya honor berapa. Saya terima kasih sekali mereka ini masih mau. FKUB ini bagi saya prioritas karena fungsinya seperti jantung. Bagaimana masyarakat mau nyaman kalau tidak ada kerukunan. Makanya bagi saya ini penting sekali,” tambahnya.
Tantangan yang harus dihadapi pengurus saat ini pun diakuinya tidak mudah. Terlebih masyarakat Sumsel ini sangat heterogen. Dengan segala perbedaan yang ada melalui FKUB ia menginginkan Sumsel tetap bersatu, rukun dan damai.
” Intinya saya ingin kalau senang kita komunikasi. Ada masalah pun kita harus tetap komunikasi. Karena bagi saya tidak ada yang lebih berharga daripada kerukunan ” tandasnya.
Sementara itu Ketua FKUB Sumsel yang baru dilantik K.H Mal’an Abdullah, menjelaskan bahwa pelantikan ini adalah amanah bagi dirinya dan semua pengurus yang dilantik.
Ia memaparkan bahwa pesan dasar forum ini adalah kerukunan dan kesejahteraan. Kedua hal itu menurutnya bukan hanya harus sejalan tapi senapas agar tercipta kerukunan yang otentik dan sejati.
“Jadi kerukunannya bukan hanya di permukaan saja melainkan memang terjadi dalam kehidupan masyarakat sosial kita,” jelasnya.
Kerukunan juga dikatakannya sebagai kunci membangun peradaban. Karena itu jika Indonesia khususnya Sumsel ingin maju dan beradap, kerukunan harus diutamakan.
Plt Kepala Badan Kesbangpol Sumsel Fitriana S.Sos MS.i mengatakan melalui pelantikan ini diharapkan terjadi peningkatan kualitas kehidupan beragama di Sumsel untuk membangun karakter kehidupan sosial yang agamis menuju “Sumsel Maju untuk Semua”.
Usai dilantik para pengurus baru ini langsung melakukan deklarasi kerukunan FKUB. Gubernur juga berkesempatan memberikan bantuan kendaraan operasional untuk menunjang kegiatan para pengurus FKUB yang baru.
Pelantikan ini dihadiri sejumlah pejabat di antaranya Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, Wakil Ketua DPRD Sumsel Kartika Sandra Desi, Ketua MUI Sumsel, Plt Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Sumsel Fitriana, S.Sos M.Si serta Sekda Kota Palembang Ratu Dewa.
Untuk diketahui Pengurus baru yang dilantik masing-masing yakni Ketua Dewan Penasehat Wakil Gubernur Sumsel, Wakil Ketua Kakemenag, dan Sekretaris Kepala Badan Kesbangpol. Kemudian Ketua FKUB K.H Mal’an Abdullah, Wakil Ketua I Syafitri Irwan, Wakil Ketua II Drs Marjohan, Sekretaris Syarnubi Som, dan Bendahara H.Sukirman. (RIL)