REHAT – Budaya dan kearifan lokal merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari hari masyarakat itu sendiri, biasanya diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Hanya saja, seiring waktu kearifan lokal mulai tergeser dengan masuknya budaya luar ke dalam negeri.
Untuk itu, Gubernur Sumsel H Herman Deru mengajak masyarakat agar kembali menghidupkan dan mempertahankan tradisi serta kearifan lokal yang telah banyak ditinggalkan. Hal ini disampaikan Deru saat menghadiri acara pagelaran wayang semalam suntuk di Desa Temuan Sari Kecamatan Muara Kelilingi Kabupaten Musirawas, Sabtu malam (15/12).
“Tokoh adat dan tokoh agama saya ajak, mari kita hidupkan kembali budaya dan kearifan lokal yang telah banyak ditinggalkan. Seperti halnya pagelaran wayangan ini merupakan cara yang telah diwariskan nenek moyang yang harus tetap kita pelihara,” kata Deru di hadapan ratusan warga yang hadir.
Orang nomor satu di Bumi Sriwijaya ini menyebutkan saat ini telah terjadi pergeseran budaya dan etika di tengah masyarakat dengan mengabaikan budaya dan etika ketimuran yang telah diwariskan nenek moyang bangsa ini di masa lampau.
“Kito jingokbe, wong pesta pernikahan makai pakaian seperti wong belando, bajunya panjang sampai nyapu tanah. Nah sekarang ayo kita kembali dengan busana yang ado diadat kito, pakaian adat jawa dengan blangkonnyo, adat wong plembang dengan tanjak atau jumputa. Karena ini akan lebih bernilai untuk generasi yang akan datang,” katanya.
Terkait dengan acara syukuran dan silaturahminya di desa Temuan Sari Kecamatan Muara Kelilingi Kabupaten Musirawas, Deru menegaskan, dirinya sengaja datang untuk mengucapkan terima kasih atas kepercayaan masyarakat di Kabupaten Musirawas yang telah mempercayakan pada dirinya sehingga terpilih menjadi Gubernur Sumsel pada Pilgub Sumsel bulan Juni 2018 lalu.
“Kalau dulu saya datang ke sini sebagai calon, nah sekarang datang sebagai Gubernur, tujuannya tidak lain untuk menjalin silaturahmi sekaligus ingin mengetahui apa yang dibutuhkan masyarakat disini,” tegasnya.
Pagelaran wayang semalam suntuk kali ini menampilkan Ki Dalang Sugiarto dengan lakon Semar Bangun Kayangan. Dalam kesempatan tersebut, Deru juga menyerahkan bantuan berupa benih ikan lela untuk dibudidayakan dengan sistem kolam terpal bioflok. (RIL)
