REHAT.CO.ID – Pengguna transportasi umum di Palembang terus dipermudah. Rencananya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) beserta stakeholder terkait seperti Pemerintah Provinsi Sumsel, Pemkot Palembang, Perum Damri, PT Sarana Pembangunan Palembang Jaya dan PT KAI akan melaksanakan uji coba integrasi moda transportasi LRT Sumsel dengan Damri dan Trans Musi. Proses uji coba yang dilakukan mulai dari uji coba tarif, integrasi sistem dan rute dan akan dimulai awal November mendatang.
Menteri Perhubungan (Menhub) RI, Budi Karya Sumardi mengatakan integrasi moda merupakan upaya untuk membiasakan masyarakat Sumsel khususnya kota Palembang menggunakan transportasi umum. “Harapannya masyarakat semakin banyak yang menggunakan transportasi umum ketimbang kendaraan pribadi,” kata Budi saat menggelar konferensi pers di Griya Agung, Sabtu (27/10).
Budi mengatakan nantinya integrasi antar moda diharapkan dapat meningkatkan penggunaan transportasi umum sebesar 60 persen. Ia optimis skema integrasi tersebut mendapat respon yang positif dari masyarakat. “Penumpang akan diberikan akses yang mudah untuk mencapai satu jenis transportasi umum dengan yang lainnya. Sebagai contoh, penumpang LRT begitu turun dari stasiun langsung ditampung oleh Trans Musi dan Damri,” terangnya.
Menurut Budi, integrasi itu juga nantinya akan menambah beban subsidi pemerintah. Dimana untuk LRT saja, pemerintah tahun ini harus mengeluarkan dana sekitar Rp 100 miliar untuk operasional LRT Sumsel. “Nanti ada subsidi. Khususnya ke Perum Damri. Hanya saja, hitung-hitungannya belum bisa saya beberkan,” terangnya.
Berlakukan Sistem Satu Tarif
Pengguna transportasi umum di Palembang nantinya hanya dikenakan satu tarif ketika menggunakan transportasi umum. Baik penumpang Trans Musi dan Damri menuju LRT dan sebaliknya. Tarifnya pun lebih murah dari biasanya.
Sebagai perbandingan, masyrakat yang hendak menuju ke Indralaya sebelum uji coba akan mengeluarkan biaya sebesar Rp 13 ribu. Dengan rincian tarif LRT Sumsel sebesar Rp 5 ribu ditambah bus Damri sebesar Rp 8 ribu. Nah, saat uji coba satu tarif nantinya, masyarakat hanya akan membayar tarif sebesar Rp 10 ribu saja.
“Setelah naik LRT Sumsel dan membayar, mereka tidak akan dikenakan biaya lagi untuk naik Damri jurusan Indralaya,” katanya.
Dijelaskannya, jam operasional LRT Sumsel juga nantinya akan mengalami perubahan. Dari yang semula beroperasi mulai pukul 06.00 – 18.00 WIB menjadi pukul 05.00 – 20.00 WIB. Adanya penambahan waktu operasional untuk LRT Sumsel ini diharapkan dapat mensinergikan pelaksanaan integrasi moda transportasi umum yang ada. “Masyarakat juga diberikan kesempatan waktu yang lebih lama kepada masyarakat untuk menggunakan LRT. Yang kita incar tentunya waktu masyarakat yang akan berangkat kerja dan pulang kerja,” bebernya.
Dalam kesempatan tersebut, Menhub memberikan bantuan sebanyak 5 unit Bus Rapid Transit (BRT) kepada pemerintah kota Palembang. Diharapkan, bus tersebut bisa membantu operasional armada Trans Musi Palembang. Selan itu, Menhub juga membagikan helm kepada Komunitas Riders di Palembang. Menurutnya, kejadian kecelakaan yang timbul kebanyakan dari pengendara roda dua dan berasal dari kaum muda.
“Pembagian helm ini diharapkan dapat menyadarkan pengendara mengenai pentingnya memakai alat keselamatan saat berkendara,” tukasnya.
Sementara itu, Gubernur Sumsel, H Herman Deru mengharapkan transportasi umum di kota Palembang bisa semakin berkembang dengan adanya integrasi antar moda ini. “Masyarakat semakin mudah mendapatkan layanan transportasi umum. Kendaraan pribadi juga bsa berkurang penggunaannya. Sehingga kemacetan di Palembang semakin berkurang,” pungkasnya. (JAY)