REHAT.CO.ID – Meski sempat mengalami tiga kali insiden berhenti mendadak, namun antusiasme masyarakat untuk mencoba kereta Light Rail Trainset (LRT) Sumsel tidak berkurang. Sejak dioperasikan 23 Juli sampai 13 Agustus, kereta LRT Sumsel telah mengangkut 100.938 penumpang. Sementara untuk kereta yang beroperasi sudah 4 unit.
Humas PT KAI Divre III Palembang, Aida Suryanti mengatakan saat ini disetiap stasiun LRT telah dibuat Posko terpadu gabungan dari PPK LRT Sumsel, PT Waskita, PT INKA dan PT LEN untuk mempermudah koordinasi dan perbaikan apabila terjadi kendala teknis dalam pengoperasian LRT.
“Sehingga petugas bisa langsung datang ke lokasi insiden dan masalah bisa cepat diatasi. Namun, kami berharap ke depannya insiden tidak akan terulang lagi,” katanya.
Selama masa uji coba operasi sebagai operator LRT Sumsel, PT KAI Divre III Palembang terus melakukan evaluasi bersama dengan pihak PPK LRT Sumsel, PT Waskita, PT INKA dan PT LEN untuk meminimalisir kendala yang terjadi agar setiap perjalanan LRT aman dan lancar.
“Berbagai upaya sudah dilakukan untuk memperlancar perjalanan LRT Sumsel dengan keselamatan penumpang yang utama,” terangnya.
Kereta LRT Sumsel saat ini melayani sebanyak 38 perjalanan. Menurutnya, peningkatan jumlah penumpang secara signifikan melonjak saat akhir pecan. “Jumlahnya sekitar 3 ribu penumpang,” ucapnya.
Kereta juga tetap akan diperuntukkan bagi atlet,official, panitia dan media peliput dari masing-masing Negara peserta Asian Games 2018. Masyarakat umum tetap dapat menggunakan LRT namun dengan melihat kondisi ketersediaan kereta nya sebagai bentuk dukungan untuk mensukseskan pelaksanaan Asian Games 2018 ini.
“Tetap akan dilihat dulu kebutuhannya. Lagipula, atlit yang datang kan belum ramai dan tidak setiap saat. Sehingga, masyarakat masih bisa mnikmati moda transportasi ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Gubernur Sumsel, Ir H Alex Noerdin mengharapkan masyarakat jangan terlalu panik dalam menyikapi LRT Sumsel yang berhenti mendadak. Menurutnya, hal itu biasa dalam perjalanan kereta. Terlebih lagi, kereta LRT Sumsel merupakan transportasi perintis di Indonesia.
“Sehingga dalam pelaksanaannya juga masih butuh evaluasi dan perbaikan. Kami juga minta kepada masyarakat khususnya media massa dan penggiat media sosial untuk tidak membesar-besarkan insiden ini. Apalagi sampai menulis jika penumpang berjalan kaki di atas sengatan listrik,” terangnya. (JAY)