Acara ini terselenggara juga atas kerja sama LTKL dengan South Sumatera Landscape Festival 2018 (SSLF2018) dan Program International Human & Biosphere bersama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan UNESCO.
Festival Kabupaten Lestari ini akan melibatkan seluruh Kabupaten anggota pendiri LTKL yakni Musi Banyuasin, Rokan Hulu, Siak, Batanghari, Labuan Batu Utara, Sintang, Sanggau dan Sigi – serta sejumlah Kabupaten mitra seperti Gorontalo, Aceh Timur dan Tambraw.
Selain itu, Festival Kabupaten Lestari didukung dan akan dihadiri pula oleh lebih dari 50 jejaring mitra LTKL baik pemerintah nasional, swasta dan organisasi mitra pembangunan baik di tingkat lokal, nasional maupun Internasional.
Acara ini terselenggara juga atas kerja sama dengan South Sumatera Landscape Festival 2018 (SSLF2018) untuk mendorong sinergi lebih erat dengan pemerintah provinsi untuk pembangunan dengan visi lestari.
Andi Wijaya Busro, Ketua Pelaksana Festival Kabupaten Lestari 2018 yang juga merupakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Musi Banyuasin mengatakan, Festival Kabupaten Lestari ini diharapkan menjadi ajang tukar informasi dan pengetahuan serta mempertajam kolaborasi antara Kabupaten, Kementerian, mitra pembangunan, maupun pihak swasta untuk mewujudkan mimpi besar bersama yakni kabupaten dengan visi lestari.
“Harapan kami, ajang Festival ini bisa mendorong kolaborasi jangka panjang yang konkrit” ujar Andi Wijaya dalam keterangan persnya di Kantor Perwakilan Muba di Palembang, Kamis (19/7).
Lanjut dikatakannya, Festival Kabupaten Lestari tahun ini mengusung tema #IndonesaInnovate dengan fokus utama pada ekonomi basis rakyat dan tata kelola data untuk mendukung visi kabupaten lestari.
“Kami menyusun format yang unik untuk mempertemukan berbagai inovasi karya anak bangsa yang harapannya bisa langsung diaplikasikan sebagai solusi bagi kabupaten dan pemangku kepentingan yang hadir. Ditambah lagi, peserta akan dapat mengamati langsung perjalanan Kabupaten Musi Banyuasin menuju visi lestari kami melalui kunjungan lapangan” jelasnya.
Festival Kabupaten Lestari 2018 akan menampilkan berbagai kegiatan guna mendukung implementasi pembangunan berkelanjutan diantaranya Lokakarya Satu Kelas, Komunikasi Lestari, Seminar Internasional Pendekatan Lanskap Sumatera Selatan, Temu Inovasi, Santap Alam Kabupaten Lestari dalam rangka Satu Tahun KolaborasiLTKL serta Kunjungan Lapangan Musi Banyuasin yang akan menampilkan upaya konservasi dan restorasi, pengembangan komoditas berkelanjutan.
Temu Inovasi sebagai bagian penting dari Festival Kabupaten Lestari 2018 akan menampilkan 24 inovasi dalam waktu empat jam dengan konsep ‘marketplace’ dengan harapan mendorong replikasi.
Beberapa contoh inovasi yang berhasil lolos seleksi untuk ditampilkan pada sesi Temu Inovasi #IndonesiaInnovate adalah inovasi teknologi seperti mesin pengering ikan dari Kopernik, inovasi dari tapak seperti skema hutan desa bentang pesisir padang tikar di Kubu Raya, Kalimantan Barat yang memiliki skema proteksi dan produksi dalam mendukung kesejahteraan masyarkat dan keberlanjutan lingkungan serta inovasi mitra seperti ‘GFW Commodities’ yakni sebuah platform dari WRI Indonesia yang dapat digunakan untuk memantau potensi kerusakan lingkungan di rantai pasok kelapa sawit untuk menuju pertumbuhan ekonomi kabupaten secara lestari.
Adiosyafri, perwakilan dari salah satu Jejaring Mitra LTKL di Kabupaten Musi Banyuasin yaitu HAKI (Hutan Kita Institute) menambahkan, rangkaian acara ini diharapkan juga dapat membantu Kabupaten LTKL untuk mendapatkan pemahaman konkrit bagaimana menciptakan, mengembangkan dan mendorong suatu inovasi untuk dapat direplikasi dan ditingkatkan serta dapat diaplikasikan. (Shr)