Beranda Palembang 2 CJH Embarkasi Palembang Batal ke Tanah Suci

2 CJH Embarkasi Palembang Batal ke Tanah Suci

Dari jumlah 450 calon jamaah haji (CJH) kelompok terbang (kloter) pertama Embarkasi Palembang yang diterbangkan dari Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Ahad (7/7), terdapat dua orang batal ke Tanah Suci. Kedua orang ini batal berangkat karena satu orang sakit dan satu lagi wafat.

Calon jamaah yang tertunda karena sakit yakni Sarmiati (44) asal Martapura, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumsel. Sementara yang meninggal dunia yakni Hambali Hasan (67) asal Palembang.

Hal ini diketahui seusai Gubernur Sumsel, Herman Deru melepas 448 calon jamaah haji Embarkasi Palembang bertolak meninggalkan kota pempek menuju Madinah di Asrama Haji Palembang di Jalan Letjen Harun Sohar, Kecamatan Sukarami, Kota Palembang.

“Ada dua calon jamaah haji kloter pertama yang batal. Satu tertunda karena sakit dan satu orang lagi wafat seminggu sebelum masuk Asrama Haji Palembang,” ujar Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Palembang, HM. Alfajri Zabidi.

Dia mengatakan, pelepasan 448 CJH kloter pertama ini berasal dari Kabupaten OKU Timur dan Kota Palembang. Rinciannya, asal OKU Timur berjumlah 355 orang dan asal Palembang sebanyak 88. Setiap kloter yang berangkat didampingi 5 petugas dengan rinciann dokter, 2 perawat, ketua kloter, dan pembimbing ibadah.

“Kloter pertama yang sudah diinapkan sehari di asrama, hari ini pukul 10.00 WIB langsung diterbangkan ke Tanah Suci dari SMB II Palembang menggunakan Saudi Arabian Airlenes,” kata dia.

Ia mengatakan, penerbangan dari Palembang, seluruh jamaah haji Embarkasi Palembang yang akan diberangkatkan berjumlah 8.545 orang pada musim haji 2019. Dengan rincian 7.195 asal Sumsel, 1.255 asal Bangka Belitung, dan 95 petugas kloter. “Embarkasi Palembang ada 19 kloter. Untuk kloter 1-13 akan diterbangkan ke Madinah, sementara kloter 14-19 diterbangkan ke Jeddah,” ucap dia.

Sebelum diterbangkan, kata dia, selama di Asrama Haji Palembang, jamaah kloter pertama mengikuti pemeriksaan kesehatan, pembagian gelang, pembagian uang living cost, pembagian bantuan uang transport dari gubernur, serta sejumlah pengarahan dari panitia embarkasi dan bidang kesehatan.

Sementara itu, Humas PPIH Embarkasi Palembang Saefudin, menyebut, di kloter pertama terdapat 10 jamaah uzur yang mesti dibantu dengan kursi roda atau tongkat. Adapun jamaah termuda adalah Farras Iskandar al Mawardi dari OKU Timur (17) dan Candra Abdul Aziz (17) dari Palembang. Sementara jamaah tertua tercatat atas nama Kinam Atmo Rejo dari OKU Timur (94). “Untuk rincian jamaah dengan status resiko tinggi (Risti), kita masih menunggu hasil pemeriksaan tim kesehatan embarkasi,” pungkasnya.