REHAT.CO.ID – Gubernur Sumatera Selatan, Ir H Alex Noerdin meresmikan Kebun Raya Sriwijaya Sumatera Selatan di Jalan Patra Tani, Desa Bakung, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir, Jum’at (27/7). Launching dirangkai dengan peringatan hari lingkungan hidup sedunia tingkat Provinsi Sumsel 2018.
Pembangunan kebun raya yang perencanaannya dimulai sejak tahun 2010 tersebut merupakan inisiatif Pemerintah Provinsi Sumsel dalam pengelolaan lahan gambut melalui kerjasama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Menurut Gubernur Sumsel Alex Noerdin, panjangnya proses pembangunan Kebun Raya Sriwijaya disebabkan karena panjangnya proses administrasi.
“Bayangkan niat baik membangun kebun raya saja memakan waktu cukup lama mulai dari tahun 2010 sejak awal perancangan. Tapi alhamdulillah hari ini sudah di launching,” ungkap Alex
Lanjut Alex, jika dikelola dengan baik dan profesional dirinya meyakini dukungan dan bantuan dari berbagai negara yang peduli lingkungan akan terus mengalir pada pembangunan dan pengembangan Kebun Raya Sriwijaya.
“Kalau kita pandai mengelola ini, Insya Allah bantuan dari luar akan terus mengalir. Semua ini harus dikelola dengan profesional, kita mintakan kepada LIPI untuk menempatkan orang-orang yang telah teruji pada pengelolaan kebun raya disini. Sehingga menjadi Kebun Raya terbaik di Indonesia bahkan dunia, ” harapnya.
Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dr. Ir. Tri Laksana Handoko M.Sc dalam sambutannya mengatakan, LIPI sebagai pembina kebun raya di Indonesia terus berperan aktif terhadap peningkatan kualitas sumber daya pengelola kebun raya. Menurutnya, Kebun Raya Sriwijaya merupakan salah satu bentuk percepatan pengembangan kebun raya di Indonesia yang ditargetkan paling tidak minimal Indonesia memiliki 47 kebun raya untuk pengembangan.
“Kebun Raya Sriwijaya menjadi yang pertama di launching selama 2018. Kami harap dapat mendorong tumbuhnya lapangan kerja dan menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Badan Litbangda Provinsi Sumsel, Lukitarianti mengatakan, luas Kebun Raya Sriwijaya lebih kurang 100 Hektare terletak di lahan gambut basah. Pembangunan kawasan tersebut didukung oleh Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor : SK.485/Menhut-II/2012 tentang penetapan kawasan hutan dengan tujuan khusus untuk hutan penelitian dan pengembangan serta pendidikan lingkungan.
“Saat ini telah terbentuk pengelola yakni UPTD Kebun Raya Sriwijaya. Selain itu, sudah memiliki infrastruktur pendukung serta fungsi konservasi juga sudah dilakukan. Kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah mendukung pembangunan Kebun Raya Sriwijaya,” pungkasnya.
Rangkaian acara launching Kebun Raya Sriwijaya dan peringatan hari lingkungan hidup sedunia tingkat Provinsi Sumsel tahun 2018 dilaksanakan berbagai kegiatan. Mulai dari penebaran ikan daerah rawa (Ikan Gabus dan Ikan Lele) oleh Gubernur Sumsel, penanaman pohon Multi Purpose Trees Species (MPTS) dan pameran inovasi dan teknologi dari 17 Kabupaten/Kota se-Sumsel.
Kemudian ada juga penyerahan hadiah pemenang lomba Kreasi Barang Bekas, lomba Melukis, dan lomba Foto Lingkungan Hidup tingkat SD, SMP, dan SMA se-Sumsel. Penyerahan penghargaan kepada perusahaan peduli lingkungan dalam upaya pencegahan Karhutlah, dan penyerahan penghargaan kepada kelompok masyarakat peduli Api. (Ril)