REHAT.CO.ID – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy memberikan perhatian khusus bagi guru yang terkena dampak gempa di Nusa Tenggara Barat (NTB). Salah satunya dengan memberikan tunjangan khusus bagi para guru. Tunjangan khusus tersebut diberikan kepada guru PNS sebesar Rp1,5 juta dan guru non PNS sebesar Rp 2 juta setiap bulan selama enam bulan.
“Apapun kondisinya, anak-anak NTB tidak boleh berhenti belajar,” ujar Mendikbud saat memimpin apel siaga Kembali Sekolah di lapangan Bumi Gora, kantor Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), kota Mataram, Minggu (9/9).
Jumlah guru yang mendapat tunjangan khusus tersebut sebanyak 5.298 guru. Tersebar di wilayah Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Barat, Kota Mataram, dan Sumbawa. Menurutnya, jumlah tersebut bisa saja bertambah seiring pemutakhiran data yang dilakukan Dinas Pendidikan setempat.
“Kami berharap bisa didata dengan benar. Jangan sampai yang tidak terdampak malah mendapat tunjangan. Sementara yang terdampak tidak mendapat,” katanya.
Selain membagikan tunjangan, Mendikbud juga memberikan keperluan logistik berupa 21 truk yang berisi paket peralatan sekolah, peralatan permainan dan kesenian, alat tulis dan kertas untuk keperluan kegiatan sekolah serta logistik untuk tenaga kependidikan.
Bantuan didistribusikan ke tujuh kabupaten/kota terdampak gempa bumi, yaitu Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa, Sumbawa Barat, dan Kota Mataram. Total bantuan yang disiapkan Kemendikbud untuk penanganan gempa di NTB sebesar Rp258 miliar. Bantuan tersebut merupakan optimalisasi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) serta donasi dari seluruh pegawai Kemendikbud.
“Pemerintah pusat telah optimal menangani masalah gempa NTB ini. Pada akhirnya yang harus menyelesaikan adalah masyarakat dan pimpinan daerah NTB sendiri,” ungkapnya. (Kemendikbud.go.id)