REHAT.CO.ID – Harga getah karet di wilayah Bumi Serepat Serasan dua pekan terakhir ini mulai merangkak naik, meski belum signifikan tetapi wajah sumringah terlihat dari para petani karet karena secercah harapan sudah datang memecah keterpurukan harga getah yang hampir lima tahun mengalami penurunan.
Dari pantauan media ini pada Minggu (2/9) di pasar getah Desa Babat Kecamatan Penukal Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), harga getah mingguan mencapai Rp 7.500/kg dibanding harga minggu sebelumnya yang hanya Rp 7.200/kg.
“Kami berharap kondisi ini bertahan bahkan kembali meningkat. Sebab, apabila harga bertahan Rp 7.500/kg, sudah bisa mengimbangi harga kebutuhan pokok saat ini,” ungkap Marta, salahsatu petani karet asal desa Babat Kecamatan Penukal.
Meningkatnya harga getah karet diakui Marta menambah gairah petani, bahkan meningkatkan daya beli masyarakat.
“Terlihat di pasar-pasar kalangan yang dipenuhi pembeli, apalagi harga getah bisa mencapai Rp 10.000/kg atau diatas itu, pasti geliat ekonomi akan meningkat drastis di Kabupaten PALI,” tukasnya.
Kenaikan harga getah karet diakui Apri, salahsatu pembeli karet. Menurutnya pembelian getah karet ditentukan harga pasaran.
“Kalau kami beli getah di tingkat petani sesuai harga di pabriknya, apabila naik maka otomatis kami naikan juga, begitupun sebaliknya, kalau menurun kami juga akan menurunkan harganya,” kata Apri. (Rd)