Beranda Nasional Pemerintah Fokus Pemulihan Korban Gempa NTB

Pemerintah Fokus Pemulihan Korban Gempa NTB

REHAT.CO.ID – Pemerintah pusat hingga kini belum menaikkan status bencana gempa yang terjadi di Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai bencana nasional. Hal ini diungkapkan Menko PMK RI, Puan Maharani saat berkunjung ke Palembang, Minggu (12/8).

Puan mengatakan segala sesuatu yang berkaitan dengan mitigasi bencana sudah dilakukan pemerintah pusat maupun daerah.

“Kami terus bersinergi. Dan sejauh ini kami nilai bencana yang timbul belum dinaikkan menjadi bencana nasional,” kata Puan.

Menurutnya, upaya pemulihan terhadap korban terkena bencana saat ini terus dilakukan. Mulai dari pengiriman tenaga kesehatan, pendidikan dan berbagai upaya pemulihan lainnya.

“Pelajar hingga kini masih diliburkan karena takut gempa susulan kembali terjadi. Sebab, berdasarkan perhitungan, gempa susulan masih bisa terjadi. Sehingga kegiatan belajar mengajar dialihkan ke lokasi pengungsian,” ucapnya.

Namun, Puan berharap agar gempa yang terjadi menjadi yang terakhir. Dan tidak ada lagi bencana susulan.

“Harapannya tidak ada lagi bencana yang lebih besar,” ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemendikbud RI, Didik Suhardi mengatakan pihaknya telah melakukan identifikasi kerusakan fasilitas pendidikan di NTB akibat gempa.

Menurutnya sejauh ini ada 148 fasilitas pendidikan yang rusak.
“Senin (13/8), Menteri akan langsung meninjau langsung kondisinya disana,” ujarnya.

Bantuan juga telah disiapkan baik secara lembaga maupun swadaya karyawan di lingkungan Kemendikbud. Menurut Didik, anggaran bantuan yang sudah disiapkan sebesar Rp226 milyar.

“Nanti akan diberikan secara bertahap. Sekarang masih emergency jadi fokusnya di pemulihan korban. Kalau untuk perbaikan bangunan belum bisa dilakukan,” terangnya.

Menurutnya, dana tersebut akan digunakan untuk merehabilitasi sekolah yang rusak. Pihaknya juga tengah berkoordinasi dengan BNPB terkait anggaran perbaikan tersebut.

“Kalau rusaknya tidak terlalu parah, itu nantinya pakai dana Kemendikbud. Namun, jika kerusakannya parah, nantinya menggunakan BNPB. Ini akan kami koordinasikan,” pungkasnya. (JAY)