Muratara – Gubernur Sumsel H.Herman Deru tak pernah kehabisan cara untuk memotivasi warganya agar memperhatikan pentingnya pendidikan. Tak terkecuali lewat cerita perumpamaan manusia dan besi bekas yang disampaikannya saat Ia menyerahkan petikan SK Penegerian di sekolahnya SMA Napallicin dan SMA Sukamenang secara resmi di Kecamatan Musirawas Ulu Kabupaten Muratara, Kamis (12/3) siang.
Di hadapan ribuan warga Kecamatan Musirawas Ulu yang sudah menanti kedatangannya sejak pagi, HD langsung menekankan pentingnya pendidikan sebagai modal manusia menjalani kehidupan. Baginya tanpa pendidikan, manusia tak ubahnya onggokan besi bekas yang berarti. Karena itupula seiring kenaikan status SMA Napallicin yang diresmikannya itu HD mengajak warga setempat untuk lebih semangat menyekolahkan anak-anak mereka.
” Manusio ini kalo diibaratke cak besi bekas Yang karatan itu, kalo dijual kiloan paling laku Rp4.000. Tapi kalo besi itu ambek bae cak 3 ons terus ditempah dipandai besi dibagusi biso jadi pisau. Hargonyo biso naek jadi belasan ribu. Nah mak itulah kiro-kiro kito kalo belum berilmu dan pendidikan, cak besi bekas. Makonyo aku minta nian dengan bapak ibu disini payo sekolahke anak-anaknyo. Ini sudah ado sekolah bagus kito negerikan,” tegas HD.
Atas dasar itu pula Ia mengajak semua masyarakat Musirawas Ulu semakin sering bersemangat mengutamakan pendidikan untuk menempa diri menjadi manusia yang bernilai dan lebih berarti. “Tapi ilmu juga harus dibarengi dengan agama dan akhlak yang baik. Percuma sukses kalau sombong, dan percuma juga kaya tapi tidak perhatian dengan rakyat,” tambahnya.
Mengenai fasilitas masyarakat menurutnya tak perlu risau karena negara sudah memberikan fasilitas mulai dari PAUD, TK, SD, SMP hingga SMA. Orang tua tinggal pilih mau sekolahkan anaknya dimana.
” Jingoklah kalo idak sekolah mano biso pak Syarif ini jadi Bupati. Mak itu jugo pak Fauzi Amro mano pacak jadi anggota DPR kalo idak sekolah. Nah jadi sekarang tinggal wong tuonyo, apo anaknyo nak tetap jadi besi buruk apo besi yang behargo ” ujar HD.
Selain meningkatkan nilai manusia dan menciptakan SDM unggul, pendidikan kata HD juga jadi modal utama mengentaskan kemiskinan di Sumsel. Karena itu sejak dilantik Ia getol meningkatkan kualitas pendidikan di Sumsel. ” Ini baru permulaan, nanti kita laksanakan juga ini di daerah lain,” tuturnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel, Riza Pahlevi mengatakan bahwa penyerahan SK Penegerian ini dilakukan di dua SMA yakni SMA Napallicin (menginduk di SMAN Muara Kulam) dan SMA Sukamenang (menginduk di SMAN Karang Jaya).
Secara histori dikatakannya SMA kelas jauh Napallicin dimulai tahun 2010. Dimana kondisinya saat ini memiliki 133 siswa dan telah meluluskan sebanyak 525 siswa dengan meminjam gedung PNPM Perdesaan Desa Napallicin.
” Adapun potensi SMAN Napallicin untuk kedepannya didukung oleh beberapa sekolah di antaranya SMPN Napallicin, SMP Kelas jauh Kuto Tanjung, SMP kelas jauh Sosokan dan MTs Sosokan. Dengan jarak SMA terdekat 20 Km dengan waktu tempuh 1 jam. Dan kita lihat potensi lulusan SMP penunjangnya yang bisa ditampung memenuhi syarat,” jelas Riza.
Selain SMA Napallicin, SK Penegerian kedua berikutnya kata Riza diberikan kepada SMA kelas jauh Sukamenang yang selama ini menginduk di SMAN Karang Jaya. SMA ini sudah dimukai sejak tahun 2014 dengan jumlah siswa sebanyak 272 orang. Sekolah ini memiliki sekolah pendukung dari SMPN Muara Batang Empy, SMPN Terusan, MTs Tanjung Agung, MTs Bahrul Ulum, dengan jarak tempuh ke SMA terdekat 40 KM dengan jarak tempuh 60 menit lebih dari sekolah induk.
Karena sekolah ini sudah dinegerikan dan pihaknya sudah menugaskan Plh Kepala Sekolah, Riza pun meminta agar pada kesempatan ini Gubernur Sumsel H.Herman Deru menunjuk Plt Kepala Sekolah dari dua sekolah tersebut.
” Prinsipnya sejak awal memang Gubernur Herman Deru ingin mendekatkan akses pendidikan kepada masyarakat agar pendidikan semakin merata di Sumatera Selatan. Karena Gubernur sangat care dalam pengembangan pendidikan kedepan agar terhambat,” jelasnya.
Untuk tahun 2020, penyerahan SK penegerian ini baru dilakukan untuk dua sekolah tersebut. Namun untuk kepentingan peningkatan kualitas pendidikan di Sumsel pihaknya kata Riza akan segera survei ke beberapa daerah lainnya melakukan hal serupa.
“Untuk tahap awal ini memang kita utamakan yang jauh dulu seperti di Muratara ini. Tahun ini kita kaji lokasinya agar 2021 bisa diusulkan segera pembangunannya,” ujar Riza.
Sementara itu raut gembira tak dapat disembunyikan dari wajah, Rigal, 16, dan teman-temannya saat Gubernur Sumsel H. Herman Deru secara resmi menyerahkan petikan SK Penegerian di sekolahnya SMA Napallicin di Kecamatan Musirawas Ulu Kabupaten Muratara, Kamis (12/3) siang.
Dengan peningkatan status ini, pelajar kelas 1 SMA Napallicin itu berharap kegiatan belajar mengajar di sekolahnya menjadi lebih aktif dibandingkan sebelumnya. Selama ini SMA Napallicin yang mulai dioperasikan sejak tahun 2010 masih menginduk di SMAN Muara Kulam dengan sistem kelas jauh menggunakan pinjam pakai gedung PNPM Pedesaan Desa Napallicin untuk kegiatan belajar mengajar sehari-hari.
Hal itu diakui Rigal kerap membuat aktifitas belajar mereka menjadi sangat terbatas. Terutama keterbatasan tenaga pengajar sehingga membuat mereka kerap hanya belajar satu mata pelajaran saja perhari.
” Sudah pasti senang sekali karena nanti sekolah ini jadi lebih aktif. Jadi kami bisa belajar lebih banyak setiap hari. Selama ini karena kelas jauh kadang sering tidak belajar,” ungkapnya.
Iapun berharap setelah diberikan SK ini, pembangunan sekolahnya bisa segera dimulai agar mereka bisa belajar layaknya anak-anak di sekolah negeri lainnya. ” Semoga gedungnya cepat dibangun. Biar kami tambah semangat sekolah,” tambah Rigal.
Selain didampingi Bupati Muratara Syarif Hidayat, Gubernur HD tampal datang ditemani anggota Komisi IV DPR RI asal Sumsel Fauzi Amro dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov Sumsel dan Kabupaten Muratara.