Palembang – Badan Koordinasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Sumsel mengajak remaja muslim dan muslimah untuk turut memakmurkan masjid.
Peran orang tua dinilai sangat penting untuk mendorong agar remaja rajin mengikuti kegiatan keagamaan di masjid.
Selain itu BKPRMI Sumsel memperkirakan hampir setengah dari jumlah pemuda di Sumsel masih mengalami buta aksara Al Qur’an. Kondisi tersebut tentunya menjadi keprihatinan tersendiri mengingat sebagian besar penduduk Sumsel merupakan pemeluk agama Islam.
Ketua DPW BKPRMI Sumsel, Firdaus mengatakan saat ini ada sekitar 300 ribu anak Sumsel yang dididik di sekitar 10 ribu TK/TPA di Sumsel. Namun, jumlah tersebut masih lebih sedikit jika dibandingkan jumlah seluruh anak di Sumsel.
“Jumlahnya kalau kita lihat masih sangat sedikit. Kondisi ini seharusnya jadi perhatian seluruh pihak terutama orang tua untuk mendorong anaknya mengikuti kegiatan di masjid,” kata Firdaus usai pelantikan Pengurus DPW BKPRMI Sumsel periode 2019-2023 di Griya Agung, Minggu, (19/1).
Firdaus mengatakan pihaknya memiliki berbagai program kerja untuk mengatasi permasalahan tersebut. Seperti dengan memberikan pelatihan dan edukasi terhadap ustadz/ustadzah mengenai pola pembelajaran yang baik bagi anak. Sehingga tertarik untuk belajar membaca Al Qur’an.
“Kami juga mendorong Ikatan Remaja Masjid (Irma) yang terdaftar untuk meningkatkan aktifitasnya. Agar bisa menarik pemuda di sekitar lingkungannya untuk aktif di masjid,” katanya.
Selain itu, kata Firdaus, Irma yang ada juga akan dipilih berdasarkan kualitas dan aktifitas organisasinya. Nantinya, dari sekitar 800 Irma yang yang terdaftar, ada 326 Irma yang akan dijadikan percontohan. “Irma ini akan jadi contoh oleh organisasi lainnya bagaimana pengelolaan organisasi yang baik,” ungkapnya.
Firdaus menuturkan dalam 4 tahun ke depan pihaknya telah menyiapkan 4 agenda besar. Di tahun ini, pihaknya mempersiapkan penyelenggaraan Festival Anak Soleh Indonesia (Fasi) se-Sumsel yang bakal digelar di Kota Pagaralam. Selanjutnya, di 2021 Sumsel akan menyatakan diri bebas buta aksara Al Qur’an yang ditandai dengan wisuda santri sebanyak 15 ribu anak. Di tahun itu juga, pihaknya akan membentuk 3 ribu rumah Tahfidz di seluruh Sumsel.
“Kami juga sedang mempersiapkan diri untuk menjadi tuan rumah FASI se Indonesia dan juga menargetkan menjadi juara umum,” tegasnya.
Ketua DPP BKPRMI, Said Aldi Al Idrus mengatakan tantangan generasi Islam saat ini cukup besar. Mereka digoda dari berbagai aspek kehidupan. Mulai dari kemajuan teknologi hingga narkoba. Kondisi itu membuat pemuda Islam banyak mengurangi aktifitasnya di masjid.
“Ada kekuatan besar yang menyuguhkan narkoba secara gratis kepada pemuda agar tidak ke masjid. Sehingga membuat pemuda kita lemah,” katanya.
Ia berharap pengurus BKPRMI Sumsel yang dilantik dapat membawa perubahan besar bagi masyarakat. “Terutama dalam memakmurkan masjid. Mengajak masyarakat untuk bisa lebih aktif lagi di dalam masjid,” ucapnya.
Sementara itu, Gubernur Sumsel, H Herman Deru mengatakan Pemprov Sumsel senantiasa memberikan dukungan terhadap aktifitas keagamaan seluruh warga Sumsel. Program satu desa satu rumah Tahfidz menjadi salah satu bentuk dukungan pemerintah kepada aktifitas keagamaan masyarakat. “Bahkan, BKPRMI nantinya akan saya beri dukungan mobil operasional. Saya harap ini akan membantu pengurus untuk memajukan Irma,” pungkasnya.(Soe)