Beranda Pali Kemarau, 16 Desa di PALI Mulai Kesulitan Air Bersih

Kemarau, 16 Desa di PALI Mulai Kesulitan Air Bersih

REHAT.CO.ID – Memasuki puncak musim kemarau tahun 2018, beberapa desa di wilayah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) mulai mengalami kekeringan dan sulit mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Menyikapi kondisi tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PALI bekerjasama dengan Dinas Penanggulangan Bahaya Kebakaran (PBK) menyalurkan air bersih ke desa-desa yang alami krisis air bersih.

“Dari laporan dan pantauan kita, ada 16 Desa yang mengalami kekeringan. Untuk itu kita bekerjasama dengan Dinas PBK dalam menyalurkan air bersih ke masyarakat langsung. Sebab, BPBD tidak memiliki armada tangki air,” ucap Junaidi Anuar, kepala BPBD PALI, Senin (30/7).

Sementara itu, Chairullah, kepala Dinas Damkar PALI didampingi sekretarisnya, Muslim menyebutkan bahwa pihaknya sudah dua bulan terakhir ini menyalurkan air bersih setiap hari.

“Hampir seluruh desa yang kekurangan air bersih telah kita bantu kirim, diantaranya desa Suka Manis, Talang Akar, Sukarami, Tanjung Baru, Benakat Minyak, Prambatan, Sukamaju, Talang Padang, Sumberojo, Talang Subur, Sinar Dewa, Simpang Solar,” ungkap Chairullah.

Karena armada terbatas, yakni hanya tiga unit, Chairullah mengaku bahwa penyaluran air bersih dilakukan secara bergiliran.

“Ada prioritas beberapa desa yang harus dikirim setiap hari, sebab desa-desa tersebut memang jauh dari mata air dan sungai. Selebihnya diberikan secara bergilir, karena untuk kebutuhan mandi dan cuci, terbantu dengan adanya sungai dan danau,” tukasnya.

Terpisah, kepala desa Sinar Dewa Kecamatan Talang Ubi Herri mengatakan bahwa warga di desanya saat ini memang kekurangan air bersih. Diakuinya saat ini, pemerintah desanya tengah menyusun surat permintaan kepada Pemkab PALI dan Pemprov untuk mengentaskan permasalahan tersebut.

“Setiap musim kemarau kami selalu alami seperti ini. Kami ingin mempunyai sumber mata air, dan mengusulkan masuknya PDAM. Selain itu, kami ingin dibangun kolam retensi agar ada tempat untuk penampungan air, sebab disekitar desa kami ada beberapa danau yang bisa dibuat kolam retensi,” terang Kades. (Dhd).