REHAT – Kabupaten/kota seSumsel diberikan kebebasan sepenuhnya oleh Gubernur Sumsel Herman Deru untuk melakukan inovasi program. demi memajukan daerah masing-masing. Hanya saja inovasi tersebut harus dapat menurunkan angka kemiskinan di Sumsel hingga satu digit.
Pernyataan itu diungkapkan Gubernur Sumsel H.Herman Deru saat menghadiri hari jadi Kota Prabumulih ke-18 dalam Rapat Paripurna DPRD Kota Prabumulih VI Masa Persidangan ke-1 DPRD Kota Prabumulih, Kamis (17/10) di Ruang Rapat DPRD Kota Prabumulih.
“Silahkan saja, berinovasi. Mau inovasi program apapun lakukan saja. Tapi perlu diingat, semua itu harus bermuara pada penurunan angka kemiskinan di Sumsel. Setahun minimal turun satu persen sampai angka kemiskinan Sumsel 1 digit atau di bawah 10%,” tegasnya dibincangi usai acara.
Untuk dapat mengurangi kemiskinan Sumsel terang HD Sumsel menurutnya harus kompak dalam satu data karena banyak faktor yang menjadi komponen penilaian angka kemiskinan di antaranya faktor keamanan, infrastruktur seperti jalan, irigasi lampu bahkan sinyal. Hal inilah yang harus jadi prioritas kepala daerah di kabupaten dan kota di Sumsel.
Tak hanya kompak dalam data, dalam memimpin daerah pun walikota dan wakilnya kata HD juga mesti kompak dan akur. Karena tanpa kekompakan keduabelah pihak mustahil program akan berjalan sesuai target.
Khusus untuk Prabumulih yang tidak memiliki laut atau pegunungan dikatakannya memang harus menonjolkan jasa dan pariwisata lain. Karena sebagai etalase daerah, Prabumulih harus bisa lebih kreatif memancing orang datang dan berkunjung.
“Performance ini penting karena kota ini ibaratnya etalase daerah. Makanya etalase ini harus kita jaga jangan sampai kotor dan terganggu. Sebab orang itu menilai kita ini dari barang yang didisplay,” jelasnya.
Terkait HUT Prabumulih ke-18, HD mengatakan kota nanas itu bisa disebut sebagai generasi milenial. Untuk itu Prabumulih menurutnya tidak boleh menampilkan pemerintahan yang jadul (jaman dulu) dan cenderung tidak up date. “18 tahun itukan artinya masih masuk kategori milenial. Jadi gak boleh jadul dan tidak update karena bisa ketinggalan dari daerah lain. ” tambahnya.
Sejauh ini kata HD dirinya cukup bangga dengan capaian yang telah dilakukan Pemerintahan Kota Prabumulih. Salah satunya upaya pemerintahnya yang gigih menyediakan rumah bagi komnitas oemulung, tukang becak dan lainnya.”Harus diakui Saya bangga, dengan Prabumulih. Makanya meskipun banyak kota yang ingin menjadi penyelenggara Porprov Sumsel 2019, Prabumulih tetap menjadi pilihan,” jelasnya.
Sementara itu Walikota Prabumulih Ridho Yahya mengatakan, sejauh ini ada 11 program unggulan mereka yang sudah dijalankan dan dinikmati masyarakat. Program ini juga merupakan upaya Pemkot Prabumulih mendukung penurunan angka kemiskinan Sumsel.
Beberapa diantara program tersebut yakni pembangunan rumah tidak layak huni, penolakan eksplorasi batubara, penyediaan jargas rumah tangga yang merata, pengembangan ukm, serta khitanan ke rumah masyarakat. “Kalau ini tuntas ada 6 program baru lagi yang kami siapkan. Semoga program ini juga akan disukai dan bermanfaat bagimasyarakat,” tambahnya.
Keenam program strategis itu jelas Ridho antara lain pembangunan PEP Akamigas dan pembangunan fly over Patoh Galung. Serta pembangunan lapas produktif terbesar di Indonesia. “Kota kami memang tidak punya gunung atau laut. Tapi kami yakin orang akan mau ke Prabumulih karena ada lapas produktif terbesar di Indonesia dan PEP Akamigas,” terangnya.