Kualitas udara di Kota Palembang, Sumatera Selatan kembali memasuki kategori tidak sehat. Hal ini disampaikan Kepala Seksi Pengendalian Pencemaran Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Provinsi Sumatera Selatan, Reza Wahya di Palembang.
“Hari ini kondisi asap berada pada level tidak sehat dikisaran angka 145 mikrogram per meter kubik,” ujar dia.
Dua hari belakangan ini memang kondisi udara di Kota Palembang kembali tercemar karena asap kiriman akibat kebakaran hutan dan lahan yang kembali terjadi di beberapa wilayah di Sumatera Selatan. “Asap di Kota Palembang ini terbawa paling banyak karena kembali terjadi kebakaran lahan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI),” kata dia.
Untuk kadar Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) dalam beberapa hari terakhir, menurut Reza memang makin meningkat. Sebelumnya pada Selasa (1/10) ISPU di Kota Palembang capai angka 71 mikrogram per meter kubik. Kemudian meningkat kembali pada hari ini mencapai angka 145 mikrogram per meter kubik dalam kadar tidak sehat.
“Ya, kondisi ISPU ini pun dipengaruhi berbagai faktor, bisa naik dan juga bisa turun. Itu semua tergantung kondisi udara. Hujan beberapa waktu lalu juga sempat membuat kondisi udara membaik,” ucap dia.
Ia menjelaskan, wilayah Sumatera Selatan saat ini masih dalam masa panca roba. Menurut dia, artinya tengah berada pada musim peralihan dari kemarau ke musim hujan. Dikatahui hujan sangat membantu pemadaman dan perbaikan kualitas udara.
“Cuaca kita (Sumsel) sekarang masih panca roba, cuacanya belum stabil untuk hujan. Sementara titik api banyak belum padam dan asap masih terus keluar. Ini kalau lihat data ISPU-nya asap agak tebal dari kemarin,” pungkasnya.