REHAT.CO.ID – Meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau yang setara melalui program Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) serta pembangunan sektor terkait lainnya dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) terus membentuk kampung KB.
Meski baru berumur lima tahun, namun pemerintah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) melalui DPPKBPPPA telah membentuk 15 kampung KB, yakni pada tahun 2016 dibentuk kampung KB tingkat Kabupaten. Pada tahun 2017 dibentuk 5 kampung KB tingkat Kecamatan, dan pada launching saat ini, 9 kampung KB tingkat desa.
“Alhamdulillah sudah 15 kampung KB terbentuk. Dan pencanangan kampung KB di Desa Tanjung Baru Kecamatan Penukal Utara dilaksanakan Jumat (27/7) bersamaan dengan 8 kampung KB lainnya yang dilaunching secara serentak,” ungkap Yenni Nopriani, kepala DPPKBPPPA PALI.
Pada launching pencanangan 9 kampung KB di Desa Tanjung Baru, dikatakan Yenni didukung TP-PKK PALI dengan membagikan makanan tambahan untuk Balita serta paket Sembako untuk Lansia.
“Kegiatan launching didukung penuh oleh TP-PKK. Dan berharap kerjasama lintas sektoral lebih berperan lagi dalam mendukung terciptanya PALI sejahtera menuju PALI Cemerlang,” harapnya.
Sejak terbentuknya kampung KB dimana didalamnya terdapat berbagai macam kegiatan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, diakui Yenni bahwa kabupaten PALI telah meraih berbagai penghargaan ditingkat provinsi.
“Bina Keluarga Lansia dari kampung KB kecamatan Penukal kita meraih juara 3 tingkat provinsi, kemudian UPPKS mendapat juara 2 tingkat provinsi serta juara 2 pelayanan KB dan KIA di RSUD PALI tingkat provinsi. Ini menjadi prestasi kita yang membanggakan,” jelas Yenni.
Pada dasarnya dijelaskan Yenni bahwa sebelum pembentukan kampung KB ada tiga hal pokok yang dapat dijadikan bahan pertimbangan sebagai syarat dibentuknya Kampung KB dalam suatu wilayah, yaitu tersedianya data kependudukan yang akurat. Kedua, dukungan dan komitmen Pemerintah Daerah.Ketiga partisipasi aktif masyarakatnya.
“Sasaran Kegiatan Kampung KB merupakan subyek dan obyek dalam pelaksanaan kegiatan operasional pada Kampung KB selain keluarga. PUS, lansia, dan remaja juga keluarga yang memiliki balita, keluarga yang memiliki remaja dan keluarga yang memiliki lansia. Sedangkan sasaran sektoral disesuaikan dengan bidang tugas masing-masing yang pelaksananya adalah Kepala Desa/Lurah, Ketua RW, Ketua RT, PKB, Petugas lapangan sektor terkait, TP PKK, kader Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) dalam hal ini PPKBD dan Sub PPKBD, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda serta kader pembangunan lainnya,” papar Yenni(rd)