REHAT – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sumatera Selatan, Widodo menyebut tidak semua siswa di wilayahnya kebagian masker untuk mengantisipasi agar siswa tidak terkena dampak kabut asap yang dapat merusak kesehatan.“Kalau catatan kita (Disdik Provinsi Sumsel) untuk pelajar SMA di Sumatera Selatan ini ada sekitar 339 ribu orang,” ujar Widodo, Minggu (15/9).
Widodo menjelaskan, meskipun Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan juga sudah melakukan pembagian masker untuk para siswa di sejumlah sekolah. Dia menyebut, tidak semua siswa SMA di Sumsel bisa dibagikan masker sebab ketersediaannya stok terbatas.
“Karena itu, kami juga sudah meminta agar sekolah menyediakan masker dan membagikannya untuk siswa. Sekolah bisa menggunakan swadana menggunakan dana BOS untuk pengadaan masker. Juga untuk mensiagakan UKS dengan perlengkapan seperti oksigen dan sebagainya,” kata dia.
Dia menuturkan, saat asap semakin pekat dan kualitas udara memburuk, maka sekolah bisa mengambil kebijakan sekolah maya. Artinya, kata dia, siswa dapat memanfaatkan akses internet untuk belajar dan mengajar.
“Pemanfaatan alat pendidikan gadget untuk mengatasi kondisi jika kabut asap semakin parah. Siswa belajar dirumah tapi tetap dipantau oleh guru dengan terhubung ke akses internet juga,” ucap dia.
Selain edukasi kepada siswa mengenai dampak bahaya kabut asap, Widodo juga meminta agar para siswa dapat membantu memberikan penjelasan kepada orang tuanya agar tidak membakar lahan. “Harapan kita agar si anak bisa memberikan peringatan kepada orang tuanya untuk tidak membakar lahan. Tapi tetap kita minta agar memberi penjelasan dengan lembut,” tutur dia