REHAT – Tidak ingin persoalan sengketa lahan antara masyarakat desa Betung Kecamatan Lubuk Keliat Kabupaten Ogan Ilir dengan pihak perusahaan PTPN VII berlarut-larut. Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, Kamis (12/9) malam mengelar dialog dengan melibatkan pihak-pihak yang bersengketa dengan harapan persoalan ini bisa selesai tanpa ada pihak yang dirugikan.
Dalam pertemuan yang digelar di Griya Agung sekitar pukul 20.15 WIB tersebut, Herman Deru menyimak dengan seksama penjelasan terkait dengan persoalan sengketa tanah yang terjadi bertahun-tahun di Kabupaten Ogan Ilir tersebut.
Dedi Krisna selaku Humas Gerakan Tani Sumsel Desa Betung Kecamatan Lubuk Keliat Kabupaten Ogan Ilir dihadapan gubernur kali ini memberikan apresiasi pada Gubernur Herman Deru yang telah bersedia meluangkan waktu di tengah kesibukannya menjalankan tugas sebagai pemimpin daerah. Namun masih dapat menyimak secara langsung upaya penyelesaian permasalahan lahan yang menurut mereka selama ini cukup sulit dituntaskan.
“Kami yakin dan percayo bapak Gubernur tidak berpihak . Baru inilah Gubernur yang peduli dengan rakyatnyo. Mengajak kami diskusi untuk nyelesaike masalah ini dengan niat yang tulus. Jadi kami yakin dan percayo ini akan selesai dengan hadirnyo beliau,” ungkapnya.
Upaya penyelesaian sengketa lahan ini juga dihadiri Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Provinsi Sumsel Edward Candra yang pada saat yang sama juga ikut memberikan masukan pada Guburnur.
Herman Deru menanggapi paparan warga dan pihak terkait menegaskan, sebenarnya sudah ada progres kemajuan untuk penyelesaian masalah lahan ini, karena itu dirinya mengaku akan serius dalam penyelesaiannya. Salah satunya jalan yang ditempuh yakni membuat tim. tim ini nantinya akan bertugas melakukan investigasi dilapangan.
“Aspirasi masyarakat muncul terkait dengan masalah lahan ini, saya baru beberapa bulan dilantik menjadi Gubernur Sumsel. Disini saya tegaskan, saya ingin tau secara detail permasalahan yang terjadi. Makanya malam ini saya ingin mendengar secara langsung duduk persoalan yang sebenarnya,” tegasnya.
Dia menilai dengan duduk bersama sambil berdiskusi, permasalahan ini dapat terselesaikan sesegera mungkin. “Yang penting kita punya niat yang sama ingin menyelesaikan permasalahan ini dengan baik dan hormat. Gubernur dalam hal ini hannya memfasilitasi agar masing-masing pihak tidak dirugikan terutama hak masyarakat,” imbuhnya.
Pemerintah Provinsi Sumsel dan Pemerintah Kabupaten ogan Ilir ingin menyelesaikan permasalahan ini dengan benar clean and clear. “Menurut saya penyelesaian ini ada dua opsi yang dapat ditempuh yaitu melalui jalur hukum atau melalui dialog musyawarah. Namun jika melihat dari upaya dilakukan menunjukan hal ini diselesaikan dengan musyawarah. Artinya agar ada titik terang masing-masing pihak siapkan semua data. Aku ingin semua ini clean and clear,” pungkasnya.