Meninggalnya dua siswa SMA taruna Indonesia saat mengikuti masa orientasi siswa (MOS), disekolahnya beberapa waktu lalu, membuat pemerintah Sumsel sudah membentuk tim investigasi dan saat ini masihe mengkaji sangsi kepada sekolah sistem semi militer.
Wakil Gubernur Sumatera Selatan, Mawardi Yahya, mengatakan sanksi yang akan diberikan kepada SMA Taruna Indonesia masih dikaji.
Ia menyebut, sanksi tersebut akan disesuaikan dengan beratnya pelanggaran yang dilakukan oleh pihak sekolah. Menurut dia, pelanggaran itu kini masih dikaji oleh tim investigasi yang dibentuk Pemerintah Provinsi Sumsel dan Dewan Pendidikan Sumsel melihat seberapa jauh pelanggarannya.
“Kalau sudah ada kesimpulan dari tim investigasi, kita buat rekomendasi sanksi apa yang tepat untuk SMA Taruna Indonesia. Sehari-dua hari ini sudah ada rekomendasinya,” katanya, Kamis (1/8/2019).
Bukan itu saja, kata dia, tim investigasi juga sudah melakukan tes kesehatan kepada seluruh siswa baru SMA Taruna Indonesia untuk melengkapi penyelidikan yang dilakukan.
Menurutnya, setelah penyelidikan selesai pada akhir pekan lalu, tim investigasi tengah rapat dan mendiskusikan hasil temuan-temuan yang didapat. Tes kesehatan tersebut dilakukan kepada seluruh siswa SMA Taruna untuk memastikan kemungkinan siswa lain yang mengalami cedera fisik saat mengikuti masa orientasi.
“Tim investigasi sedang rapat, dia sudah ke lapangan sudah mengecek termasuk seluruh siswa yang tinggal di tes kesehatan. Apakah ada cedera atau bagaimana,” ujarnya
“Ya, sekarang ini hasilnya masih dirapatkan untuk kemudian dibuat keputusan,” tutupnya