REHAT – Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) TK II mempunyai nilai strategis dalam penguatan penyelenggara pemerintahan baik ditingkat pusat maupun daerah. Hal tersebut diungkapkan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Sekda Sumsel Nasrun Umar saat membuka Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) TK II Penyelenggaraan ke 22 Tahun 2019 di Griya Agung Palembang, Kamis (25/7).
“Pelatihan ini juga diharapkan dapat menimbulkan dampak terhadap penguatan integritas bangsa melalui nilai-nilai kejuangan, kebangsaan dan patriotisme antara peserta pelatihan,” ucapnya.
Para peserta PKN TK II diharapkannya, untuk dapat mengikuti pelatihan dengan serius dan jangan dijadikan pelatihan ini sekedar untuk mendapatkan prasyarat untuk dapat menduduki jabatan semata. Namun lebih dari itu jadikan pelatihan sebagai sarana untuk membentuk mentalitas sebagai pemimpin yang inovatif dan berwawasan dengan mengedepankan sikap proaktif, disiplin, tekun dan bertanggungjawab. “Jadikan pelatihan ini sebagai sarana untuk membangun komunikasi dan kerjasama yang kompak dalam kerangka untuk membangun Indonesia yang lebih baik,” tandasnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Kebijakan Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara Lembaga Administrasi Negara, Dr. Basseng dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya untuk Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel dan beserta jajarannya yang telah menunjukan komitmennya untuk meningkatkan kompentensi ASN di lingkungan Pemprov. Sumsel dan Indonesia pada umumnya.
“Tentu bagi Lembaga Administrasi Negara ini adalah penghargaan luar biasa karena kita bisa melihat pak Gubernur berkomitmen dalam kompetensi ASN di lingkungan Pemprov Sumsel dan Indonesia umumnya,” katanya.
Di tempat yang sama, Kepala BPSDMD Provinsi Sumsel, Tarbiyah Yahya dalam laporanya menyebutkan pelatihan Kepemimpinan Nasional TK II kali ini belangsung selama 4 bulan dimulai dari tanggal 25 Juli hingga 16 November 2019. Adapun pesertanya sebanyak 55 peserta.
Dengan rincian dari Pemprov. Sumsel sebanyak 2 orang. Dari Kabupaten Banyuasin 3 orang, Empat Lawang 5 orang, Muba 6 orang, Musirawas 1 orang, Ogan Ilir 2 orang, Kabupaten OKI 1 orang, OKU Selatan 4 orang, OKU Timur 4 orang, PALI 2 orang dan Muaraenim 2 orang. Kemudian utusan dari Kota Lubuk Liggau 2 orang, Prabumulih 5 orang, Kota Jambi 3 orang, Tanjung Pinang 1 orang. Tebing Tinggi Sumatera Utara 4 orang, Kabupaten Lampung Timur 1 orang serta Kabupaten Rejang Lebong Bengkulu sebanyak 1 orang peserta.