Beranda Sumsel Puluhan Hektare Lahan Gambut di Sumsel Terbakar

Puluhan Hektare Lahan Gambut di Sumsel Terbakar

(Foto: Istimewa)

Kebakaran lahan di Sumatera Selatan makin meluas. Hingga Ahad (14/7) keseluruhan Kebakaran Hutan dan Lahan (karhutla) terjadi di Tiga desa di Sumsel mencapai puluhan hektare.

Data yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, daerah yang terdampak kebakaran lahan ini berada di lahan tidur atau lahan gambut di Desa Prambatan, Kecamatan Abab, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), serta dua desa di Ogan Ilir (OI) yakni Desa Suak Batok, Kecamatan Indralaya Utara dan Desa Muara Baru, Kecamatan Pemulutan.

“Untuk di PALI luas lahan gambut yang terbakar kurang lebih 20 hektare. Di OI masing-masing terjadi di Desa Suak Batok kurang lebih satu hektare dan Desa Muara Baru kurang lebih 2,5 hektare,” ujar Kabid Penanganan Kedaruratan BPBD Provinsi Sumsel, Ansori.

Kebakaran di wilayah OI dapat dikendalikan setelah BPBD setempat, Manggala Agni, Babinsa Kodim 0402, Polres Ogan Ilir, dan Satgas Desa terjun ke lokasi kejadian. Sementara di PALI, anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD PALI bersama TNI dan Tim PT. Golden Blonsum Sumatera (GBS) masih melakukan pemadaman lahan secara bersama-sama pagi tadi. “Kebakaran lahan gambut di PALI terjadi tidak jauh dari tempat pengepul PT GBS di Desa Prambatan, Kecamatan Abab,” ucap dia.

Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten PALI, Junaidi Anuar, mengatakan api muncul pertama kali di lahan gambut di Desa Prambatan Kecamatan Abab pada Sabtu (13/7) kemarin pukul 09.00 WIB. Kini petugas gabungan masih memadamkan api hingga.

“Api sempat kita blok, sehingga tidak menyebar. Api tidak bisa kita padamkan dengan cepat karena muncul di lahan gambut. Kita padamkan api sampai malam hari sebelum dilanjutkan hari ini,” ujarnya.

Untuk memadamkan kebakaran lahan ini, kata Junaidi, sedikitnya 50 personil dikerahkan dengan rincian 15 orang personil BPBD, 15 orang TNI, dan 20 orang dari perusahaan GBS. Namun, pihaknya memastikan tidak ada kendala dalam memadamkan api karena sumber air yang tidak jauh dari lokasi.

“Untuk mobil pompa yang kita kerahkan sendiri ada 8 unit baik kapasitas besar dan kecil, kemudian dibantu 6 unit mobil pompa pihak perusahaan GBS,” katanya. Kita masih fokus memadamkan api melalui jalur darat. Kita juga belum mengetahui api muncul dari mana dan diakibatkan dari mana itu akan terus diselidiki. Sejauh ini kita fokus pemadaman terlebih dahulu,” pungkasnya.