REHAT – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan peremajaan kembali kepada 1200 Ha lahan karet di Sumsel. Pasalnya, saat ini tanaman karet banyak yang sudah berusia tua.
Kepala Bidang Pengelolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Sumsel, Rudi Aprian mengatakan Replanting tanaman karet setiap tahun dilakukan tapi sifatnya tidak massal, mengingat keterbatasan anggaran. “Untuk Replanting tanaman karet 2018 410 ha dan 2019 sebanyak 1200 ha,” kata Rudi, Senin (8/7/2019)
Rudi menjelaskan 1200 ha yang diremajakan tersebut tersebar di Muara Enim 250 Ha, OKUT 250 Ha, OKI 250 Ha, Musi Rawas 250 Ha, Musi Banyuasin 200 Ha. Upaya lainnya yang juga dilakukan untuk meningkatkan produktivitas tanaman karet petani, dimana Dinas Perkebunan memberikan bantuan berupa benih 550 untuk 1 Ha, Herbi 4 l, Pupuk NPK 125 kg, fungi 2 l, knapsack sprayer 10 bh per 25 ha, chaisaw 2 unit per 25 ha.
“Kita sekarang sedang memperkuat dan memberdayakan unit pengolahan dan pemasaran bokar (UPPB) . Unit Pengolahan dan Pemasaran Hasil pada Desember 2018 baru terbentuk 177 UPPB sampai Juni baru ada 187 UPPB. Target kita paling tidak bertambah 60 UPPB ditahun 2019 ini. Kedepan bantuan baik utk peremajaan maupun intensifikasi tan karet kita berikan melalui UPPB ini,” jelasnya.
Untuk tahun 2019 ini bantuan intensifikasi karet seluas 4000 Ha telah disalurkan melalui UPPB ini. Disamping itu pihaknya, kata Rudi akan terus mensosialisasikan agar petani karet segera bergabung di UPPB.
Berdasarkan data Dinas Perkebunan Sumsel, Tanaman Tua Menghasilkan (TTM) / Tanaman Rusak (TR) sebanyak 129.122 hektar.(cr26)
Data Luas Lahan Karet yang diremajakan
- Muara Enim 250 ha
- OKUT 250 Ha
- OKI 250 Ha
- Mura 250 Ha
- Muba 200 Ha
Tanaman Baru Menghasilkan (TBM) : 357.717 hektar
Tanaman Menghasilkan: 832.799 hektar
Tanaman Tua Menghasilkan (TTM) / Tanaman Rusak (TR) : 129.122 hektar
Total 1.274.594 hektar
Produksi sebanyak 1.053.272 ton getah karet.
KK Petani 576.166 kepala keluarga
UPPB : 187 unit