Beranda Teknologi Konferensi OBOROT Ajang Kenalkan Sumsel ke Kancah Dunia

Konferensi OBOROT Ajang Kenalkan Sumsel ke Kancah Dunia

REHAT. Konfrensi Internasional One Belt, One Road, One Tourism (OBOROT) yang akan berlangsung di Palembang pada 22-24 November 2018 akan dimanfaatkan Poltekpar untuk mengenalkan provinsi Sumsel kekancah dunia.

Direktur Poltekpar Palembang Zulkifli Harahap mengatakan, menjadi tuan rumah konfrensi internasional itu merupakan kesempatan emas untuk memperkenalkan keindahan Sumsel, khususnya Kota Palembang kepada peserta konfrensi dari berbagai negara dari lima benua.

“Indonesia ini belum dikenal dunia. Sama seperti Palembang, Sumsel. Jadi ini menjadi kesempatan kami mempromosikan Sumsel ke kancah dunia yang akhirnya dapat meningkatkan tourism arrival di Bumi Sriwijaya,” ujar Zulkifli, Kamis (12/7).

Dijelaskan Zulkifli, Konferensi OBOROT merupakan kegiatan akademik  dalam sebuah perguruan tinggi yang menampilkan hasil penelitian para akademisi dan praktisi yang akan dipresentasikan dalam konfrensi.

“Meski tuan rumah konfrensi ini bukan yang pertama, namun melalui konfrensi ini bertujuan untuk memotivasi peneliti-peneliti muda untuk melakukan penelitian yang merupakan salah kegiatan dasar perguruan tinggi,” tambahnya.

Dijelaskannya, konfrensi ini pun diinisiasi oleh Hong Kong Polytechnic University, King Abdul Aziz University Jeddah dan juga STP NHI Bandung. Meski Poltekpar Palembang yang menggelarnya namun kegiatan ini tetap didukung oleh Kementerian Pariwisata.

“Rencananya pembukan konfrensi internasional  akan dibuka langsung oleh Menteri Pariwisata dan Gubernur Sumsel Alex Noerdin,” ungkapnya.

Sementara itu, Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Kawasan Pariwisata Kementerian Pariwisata RI Anang Sutomo menambahkan, pihaknya memang selalu konsen untuk kegiatan semacam ini. Mengingat konfrensi tersebut penting bagi Indonesia dan juga bagi dunia.

Ia juga menambahkan, Kemenpar dalam hal ini tentunya akan mendukung dan mem-backup acara ini agar berlangsung dengan baik. Apalagi kegiatan ini the first international confrence.

“Nantinya kita harap dalam acara itu dapat memberikan pengetahuan yang berguna bagi Indonesia dan dunia merujuk kepada curent issues terhadap tantangan pada era dewasa ini yang harus lentur terhadap perubahan yang terjadi,” pungkasnya. (Shr)