REHAT – Sepertinya warga khususnya umat muslim harus lebih berhati-hati lagi dalam memilih takjil saat berbuka puasa. Jika tidak jeli, bisa berakhir fatal seperti belasan warga Kampung 6 Kelurahan Balai Agung Kecamatan Sekayu. Mereka harus mendapatkan perawatan dari tim dokter Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekayu, Kamis (9/5), lantaran diduga keracunan setelah menyantap mie basah yang dibeli dari pasar tradisonal Talang Jawa Sekayu. Belasan warga tersebut mengalami muntah-muntah disertai kepala pusing tak lama setelah mengonsumsi mie basah tersebut.
Salah seorang warga, Yosep saat ditemui di ruang IGD RSUD Sekayu mengatakan dirinya mengalami muntah- muntah dan pusing usai memakan rujak mie saat berbuka puasa.
“Tadi, kami sekeluarga buka puasa makan rujak mie,tiba-tiba bae sekitar pukul 20.30 wib kepala terasa pusing kemudian muntah-muntah langsung ke IGD RSUD Sekayu” katanya.
Dikatakan yosep, tidak hanya dirinya yang mengalami muntah -muntah serta kepala pusing, namun istrinya juga mengalami hal yang sama.
“Sudah dikasih obat tadi, jadi boleh pulang. Tapi bini (istri,red) aku atas nama Eliyanti masih disuruh dirawat dokter, kareno kondisi masih lemah” terangnya.
Sementara,saat diminta informasi terkait adanya korban diduga keracunan mie basah salah seorang perawat yang enggan disebut namanya mengatakan saat ini pihaknya belum bisa banyak memberikan keterangan.
“Kalo untuk jumlahnya lebih dari 10 orang mas, ada dewasa dan anak-anak, namun untuk keterangan lainya langsung menghubungi humas saja ya mas, dari analisis diduga kercunan mie basah. Namun sebagian sudah ada yang diperbolehkan pulang,” imbuhnya.
Terpisah, saat dikonfirmasi kepala bagian Humas RSUD Sekayu, Dodi via telpon tidak aktif.
Sebelumnya, Tim Pembinaan dan Pengawasan Barang atau jasa di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) melakukan sidak di pasar Talang Jawa Sekayu. Mereka mengecek kondisi takjil yang dijual di pasar. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi beredarnya makanan yang mengandung zat formalin dan boraks yang beredar di pasar-pasar tradisional Sekayu.
Ketua Tim Terpadu, H Zainal Arifin ST MT mengatakan, sidak yang dilakukan ini melibatkan beberapa instansi seperti Dinas Tanaman Pangan,Holtikultura dan Pertanian (DTPHP), Dinkes, Satpol PP, Dinas Ketahanan Pangan (DKP), Personil Polres dan Dinas Perdagangan Perindustrian (Dagperin). Sasarannya, yakni makanan dan minuman yang mengandung zat kimia berbahaya seperti boraks maupun formalin, serta sudah kadaluarsa.
“Tim yang terjun melakukan sidak ini mempunyai peran masing-masing, seperti DTPHP memeriksa ayam dan daging. Sedangkan, Dinkes dan DKP memeriksa pangan seperti tahu, sembako, cincau dan kolang-kaling,” kata Zainal.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Muba, dr Azmi menyebutkan untuk daging serta ayam tidak ditemukan bahan kimia berbahaya, hanya saja ditemukan makanan yang mengandung formalin.
“Pada pemeriksaan dengan pengecekan menggunakan cara khusus kita bersama pihak BPOM Palembang temukan makanan positif mengandung formalin pada tahu dan mie basah. Menurut penjelasan pedagang barang tersebut didapat dari pemasok Jakabaring Palembang,” pungkasnya. (Alf)