REHAT – Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Tata Ruang (PUBM-TR) Provinsi Sumsel menjamin kondisi jalan provinsi Sumsel jelang arus mudik Lebaran 1400 Hijriah bisa dilintasi dengan nyaman oleh pemudik. Dari total 60 paket pekerjaan di Dinas PUBM-TR Sumsel, sudah 15 paket pekerjaan yang masuk dalam masa kontrak. Sebanyak 21 pekerjaan masuk proses lelang dan 24 pekerjaan lainnya akan ditender di tahap ketiga.
Kepala Dinas PUBM-TR Provinsi Sumsel, Ir Dharma Budhy mengatakan 15 paket pekerjaan yang dilelang merupakan perbaikan di jalan rusak berat. Paket pekerjaan yang sudah dilelang diantaranya Peningkatan jalan SP Kepuh-Kurungan Nyawa, Peningkatan Jalan Kurungan Nyawa Gumawang (APBD), Peningkatan Jalan Kurungan Nyawa Gumawang (DAK), Peningkatan jalan Gumawang Petanggan, Pemeliharaan Jalan Berkala Batas OKI – Sp Kepuh, Pemeliharaan berkala Kurungan Nyawa-Martapura.
Lalu, peningkatan halan batas OI-Lubuk Batang, peningkatan jalan muara Dua-Kota Batu-Batas Prov Lampung, Peningkatan dan Pelebaran Jalan Sekayu-Batas Muara Enim, Peningkatan Jalan Tanjung Raja-Simpang Tambang Rambang, Peningkatan jalan Tambang Rambang – Batas OKU, peningkatan jalan Sp Sugiwaras-Batas Lahat, peningkatan jalan Muara Siban-Sp Embacang, peningkatan jalan Sp Periuk-Tugumulyo-Terawas dan peningkatan jalan Terawas_Taba Tinggi- Maur.
“Total anggaran untuk perbaikan jalan tersebut sebesar Rp364.109.490.000 atau sekitar sepertiga dari total anggaran perbaikan jalan tahun ini yang mencapai Rp1 triliun,” kata Budhy saat dibincangi di ruang kerjanya.
Budhy menerangkan proses penandatanganan kontrak memang baru dilakukan 10 April lalu. Sehingga , progress pekerjaan diperkirakan baru sekitar 10 persen. Tapi, dirinya optimis jika pekerjaan bisa cepat diselesaikan. “Minimal H-5 Lebaran nanti, seluruh lubang bisa ditutupi. Kalau proses pemulusannya mungkin baru dikerjakan setelah Lebaran,” ujarnya.
Proses lelang pekerjaan tahun ini, sambung Budhy, sedikit mengalami perubahan. Seluruh pekerjaan di OPD Pemprov Sumsel dilakukan di satu Biro yakni biro Pengadaan Barang dan Jasa sesuai dengan anjuran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Lelang tahun ini harus terpisah dari OPD.Kalau sebelumnya pokja diperbantukan di ULP. Sekarang, tim teknis kami benar-benar dibawah Biro tersebut. Permasalahnnya, lelang pekerjaan yang dilakukan tidak hanya dari PUBM-TR saja. Tapi juga Dinas lainnya,” terangnya.
Budhy menuturkan total jalan rusak di Provinsi Sumsel mencapai 39 persen dari total panjang ruas jalan yang mencapai 1513 kilometer. Sementara untuk tahun ini, ada sekitar 185 kilometer yang dilakukan perbaikan.
“Kalau untuk 15 pekerjaan tersebut panjang jalan yang diperbaiki mencapai 122 kilometer. Memang jumlahnya masih sedikit ketimbang jumlah jalan yang rusak. Tapi kemampuan anggaran Pemprov Sumsel baru segitu. Proses perbaikan tentunya akan dilanjutkan lagi tahun depan,” ungkapnya.
Selama masa perbaikan, Budhy menerangkan bakal memasang spanduk peringatan bagi pengguna jalan. “Agar bisa berhati-hati saat melintas. Apalagi saat mudik mendatang volume kendaraan penumpang pasti akan meningkat. Kami harap pengendara bisa lebih waspada,” bebernya.
Terkait jalan dalam kota yang mengalami kerusakan terutama yang dilintasi jalur LRT Sumsel, Budhy menegaskan jika kerusakan jalan tersebut masih tanggung jawab dari PT Waskita Karya selaku kontraktor LRT Sumsel. “Sekarang kan masih proses pemeliharaan. Jadi masih tanggung jawab Waskita. Kami belum bisa melakukan perbaikannya,” pungkasnya. (JAY)