Beranda Pendidikan Jangan Bebani Siswa Dengan PR

Jangan Bebani Siswa Dengan PR

FOTO: NET

REHAT.CO.ID – Pekerjaan rumah (PR) yang diberikan kepada siswa acap kali menjadi beban psikologis bagi siswa. Tugas yang diberikan kadang cukup sulit. Sehingga, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya cukup lama. Kondisi tersebut membuat siswa kelelahan dan kekurangan waktu untuk bersosialisasi serta berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.

 

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy punya pandangannya tersendiri mengenai pembebanan PR kepada siswa oleh gurunya. PR yang diberikan kepada siswa harusnya tidak selalu dikaitkan dengan pelajaran.

 

“Misalnya membantu orang tua atau menjenguk teman yang sakit,” ujar Mendikbud di Jakarta, Jumat (20/7).

 

Guru seharusnya bisa memberikan porsi PR sesuai dengan kebutuhan siswa. Ia mengimbau kepada guru agar lebih jeli, kreatif dan inovatif. Jangan selalu dikaitkan dengan mata pelajaran. Kalau terkait materi belajar, sebaiknya seluruhnya dituntaskan di sekolah. “Kalau terpaksa memberikan PR, harus diracik menunya agar sesuai dengan anak,” ungkapnya.

 

Dia menjelaskan fungsi PR sendiri ada tiga. Yakni pengayaan, penguatan dan pengulangan. Unsur-unsur tersebut harus terkandung dalam tugas sekolah yang diberikan guru. “Kalau yang sifatnya praktis memang butuh untuk dibuat PR. Sebab, waktunya tidak cukup hanya di sekolah,” bebernya.

 

Mendikbud mengatakan tidak akan memberlakukan kebijakan pelarangan PR. Hal tersebut diserahkan sepenuhnya berdasarkan pertimbangan guru atau sekolah. “Jadi sifatnya fleksibel saja. Jika siswa tak perlu diberi PR, jangan dicari-cari alasan supaya ada PR. Guru harus bisa membuat caranya sendiri agar pembelajaran bisa dituntaskan di sekolah,” pungkasnya. (Ril)