REHAT – Erupsi Gunung Tangkuban Parahu yang terjadi, Jumat (26/7) lalu, rupanya tak mengurungkan niat wisatawan berkunjung ke kawasan wisata yang berada di sekitarnya. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat keterisian kamar atau okupansi hotel di daerah sekitar Gunung Tangkuban Perahu.
“Untuk kegiatan hotel tidak terlalu banyak berpengaruh, masa weekend ini reservasi hotel disekitar Bandung Utara, Lembang dan Ciater belum ada laporan pembatalan,” kata Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata, Guntur Sakti di Jakarta.
Guntur mengatakan erupsi juga tidak sampai merusak bangunan hotel maupun lokasi wisata di sekitar gunung. “Untuk jalan akses, atraksi dan amenitas di sekitar lokasi secara konstruksi tidak ada yang mengalami kerusakan parah. Walaupun beberapa penginapan ada yang tertutupi abu vulkanik seperti di Dusun Bambu,” katanya.
Dari 16 room yang tersedia di Dusun Bambu, sudah dipesan sebanyak 14 kamar dan 13 di antaranya sudah check in, dan 1 tamu lagi mengajukan pembatalan dikarenakan kekhawatiran pada kemungkinan adanya erupsi susulan.
Untuk Atraksi sendiri, kata Guntur, yang berada di bawah Tangkuban Parahu dan di sekitar Kabupaten Subang tetap berjalan aman seperti biasa.
“Destinasi wisata seperti Sariater, Gracia, Curug Cipeureu, Curug Sadim, dan Capolaga dan lainnya tetap berjalan normal,” ucapnya.
Untuk Akses sendiri, Guntur mengatakan akses menuju kawasan Tangkuban Parahu, khususnya akses yang berada di dalam kawasan, sementara ditutup untuk umum sampai waktu yang ditentukan.
“Akses jalan menuju Lembang-Cikole-Ciater-Subang sejak terjadinya erupsi tidak terganggu dan kondisi lancar tanpa ada gangguan debu erupsi. Pasokan BBM di sekitar Tangkuban Perahu terpantau aman dan tersedia di 5 SPBU,” terangnya.
Hanya saja, Guntur mebgimbau kepada wisatawan maupun pengelola tempat wisata untuk terus waspada dan memantau perkembangan informasi mengenai aktifitas Gunung Tangkuban Parahu.
“Kami harap wisatawan maupun warga bisa mengikuti instruksi pemerintah dan memperbarui informasi dari media resmi pemerintah, seperti akun Twitter @Kemenpar_RI, @BNPB_Indonesia, dan @vulkanologi_mbg,” pungkasnya. (JAY/Kemenpar)